Gelar Nobar Liga 1? Siap-siap Dibubarkan Polri-Satgas Covid-19 Hingga Diproses Hukum
Polri tidak segan untuk mengambil langkah hukum jika pendukung masih nekat untuk mengadakan nobar liga 1.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI mengancam bakal membubarkan kegiatan nonton bareng (nobar) kompetisi sepakbola liga 1. Nantinya, Polri-Satgas Covid-19 yang bakal melakukan penindakan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan pembubaran tersebut demi mencegah penularan Covid-19.
Pihaknya tidak akan mentolerir jika adanya pendukung yang menggelar nobar.
"Apabila ditemukan adanya nonton bareng Satgas Covid-19 akan tegas membubarkan," kata Rusdi saat dikonfirmasi, Minggu (15/8/2021).
Menurutnya, Polri memegang teguh azaz Salus Populi Suprema Lex Esto. Artinya, keselamatan rakyat menjadi hukum yang tertinggi.
Karena itu, kata Rusdi, pihaknya tidak segan untuk mengambil langkah hukum jika pendukung masih nekat untuk mengadakan nobar liga 1.
Termasuk, pihak yang melanggar aturan terkait pencegahan penularan Covid-19.
"Jika memang harus dilakukan tindakan-tindakan tegas dengan penegakan hukum tentunya Polri tidak akan ragu dan akan penegakan hukum secara humanis bagi pihak-pihak yang mencoba untuk melanggar daripada aturan-aturan yang sedang kita ketatkan dengan adanya pandemi Covid-19," jelasnya.
Baca juga: Izinkan Kompetisi Liga 1, Polri Larang Nobar Hingga Kapasitas Maksimal Pertandingan 299 Orang
Pihaknya juga sedang memetakan daerah-daerah rawan yang diduga bakal banyak melakukan nobar.
"Tentunya satuan-satuan Kepolisian wilayah telah melakukan pemetaan tempat atau daerah mana saja yang biasanya digunakan oleh penggemar sepakbola untuk melakukan nonton bareng tentu satuan-satuan telah melakukan mapping guna mengawasi daerah-daerah yang rawan terhadap nonton bareng itu sendiri," ujar dia.
Polri, kata Rusdi, juga akan bekerja simultan bersama Satgas Covid-19 di daerah yang di dalamnya terdapat instansi lain.
Di antaranya, TNI hingga pemerintah daerah bekerja bersama agar efek daripada kompetisi bisa diawasi dengan baik.
"Tentunya juga Polri tidak bekerja sendiri kami juga merangkul suporter-suporter yang ada di daerah masing-masing untuk bersama-sama menjaga kompetisi sepak bola ini tidak menjadi cluster terbaru dengan adanya aktivitas nonton bareng di luar," ujarnya.