Federico Bernardeschi, Arsitek yang Hilang di Juventus, Penyelamat Fiorentina & Anak Emas Mancini
Federico Bernardeschi, arsitek yang hilang di Juventus, diselamatkan Roberto Mancini di Timnas Italia
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Lalu bagaimana Bernardeschi bisa gagal dan bahkan dijuluki sebagai "Lord"?
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Live Mola TV: Liverpool vs Burnley, Southampton vs MU, Arsenal vs Chelsea
Baca juga: Arrigo Sacchi: Jangan Mimpi Terlalu Tinggi, AC Milan Belum Cukup Modal Saingi Juventus
Juventus punya tendensi bermain dengan skema 4-2-3-1 atau 4-3-1-2, dan Bernardeschi secara mengejutkan tidak dimainkan sebagai nomor 10.
Ia diapksa bermain melebar dengan tugas bertahan dibandingkan menyerang.
Pemain berusia 27 tahun ini dianggap inkonsisten di Juventus, namun penempatan posisinya yang harus melebar, memaksanya kesulitan menunjukkan permainan terbaiknya.
Penampilannya sejatinya membaik di bawah Maurizio Sarri dengan mengembalikan posisinya sebagai nomor 10 di belakang penyerang.
Namun, penampilan Dyabala yang lebih klinis di depan gawang kembali memaksa Bernardeschi tidak mendapatkan tempat di tim utama.
Bernardeschi bahkan harus digeser ke posisi gelandang bertahan hingga fullback di Juventus.
Perbedaan mencolok ditampilkannya di Timnas Italia, ia seolah diberikan kebebasan yang tidak didapatkannya di Juventus.
Hanya sedikit cacat mungkin ketika Swedia menyingkirkan Italia di kualifikasi menuju Piala Dunia 2018, namun di era Roberto Mancini, Bernardeschi adalah langganan timnas Italia.
Mancini mengembalikan posisinya sebagai pemain di belakang dua striker dan memberikan ruang mnegarahkan permainan di lini tengah.
Dan kini di era Massimiliano Allegri, Bernardeschi masuk dalam skema, dan akan mendapatkan perpanjangan kontrak.
Tetapi hadirnya Manuel Locatelli bisa menjadi kabar kurang menyenangkan bagi Bernardeschi, mengingat Locatelli memiliki peran yang sama dengan Bernardeschi.
Dan Bernardeschi punya peluang menunjukkan kualitasnya di musim depan, mengembalikan posisinya sebagai nomor 10 bisa menjadi solusi untuk sang arsitek lapangan tengah.
(Tribunnews.com.Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.