Gianluigi Donnarumma Meninggalkan AC Milan Adalah Keputusannya Sendiri, PSG Adalah "Dream Team"
Penjaga gawang asal Italia, Gianluigi Donnarumma mengatakan meninggalkan AC Milan musim panas ini bukanlah keputusan agennya, Mino Raiola
Penulis: Muhammad Barir
"Tapi hidup dibuat dari pilihan, dan saya ingin terus berkembang," ucapnya.
Dia sekarang akan berlatih dengan ikon sepak bola Argentina, Leo Messi. Sesuatu yang dia tidak pernah bayangkan akan terjadi sebelumnya.
“Ini kudeta teatrikal, saya tidak dapat membayangkan bahwa saya akan menemukannya di sini. Ini adalah tim impian,” katanya.
Penjaga gawang asal Italia yang memperkuat Paris Saint Germain, Gianluigi Donnarumma mengaku termotivasi oleh persaingan dengan Keylor Navas, penjaga gawang asal Kosta Rika.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, pemain terbaik Euro menjelaskan bahwa dia harus meninggalkan Milan untuk tumbuh dewasa.
Persaingan dengan Keylor Navas untuk mempertahankan gawang PSG adalah motivasi tambahan.
Gianluigi Donnarumma menyatakan itu dalam sebuah wawancara dengan Corriere dello Sport di mana ia membahas alasan kepergiannya dari AC Milan.
"Saya tinggal delapan tahun di Milan, itu adalah rumah saya, saya tinggal di sana saat-saat yang luar biasa", katanya dikutip dari leparisien.
Penjaga pintu berusia 22 tahun itu dinobatkan sebagai pemain terbaik Euro yang dimenangkan Italia pada awal musim panas. Di final menang melawan Inggris di Wembley dalam adu penalti.
“Saya akan selalu menjadi pendukung klub. Delapan tahun tidak akan terlupakan, tetapi saya perlu berubah untuk tumbuh, meningkatkan diri, dan menjadi lebih kuat. Saya merasa perlu ruang baru, untuk realitas baru,” tambahnya.
Donnarumma, yang berada di akhir kontraknya dengan Rossoneri, mengklaim telah membuat pilihannya sendiri.
Dia menyebutkan bahwa agennya, Mino Raiola yang berpengaruh, menghormati keinginan para pemainnya 100 persen sebelum tentu saja melakukannya segala sesuatu untuk memenuhi tuntutan mereka.
Di PSG, di mana dia saat ini melanjutkan persiapannya tanpa memainkan pertandingan, dia mengatakan dia merasa sangat baik, sangat santai.
"Musim lalu, tim tidak memenangkan Ligue 1 tetapi tujuan sebenarnya berbeda: Liga Champions,” kata penjaga gawang Italia itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.