Fabinho, Mercu Suar Milik Liverpool, Tekan Ego Jurgen Klopp dan Pujian Leonardo Jardim
Fabinho yang akan menjadi kunci Liverpool musim ini, transformasi sukses dari fullback jadi gelandang tengah
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Fans Liverpool tentu mendapatkan angin segar ketika Virgil van Dijk kembali merumput setelah cidera ACL.
Menghadapi Norwich City, Liverpool menang telak 0-3, nir bobol The Reds tentu menjadi catatan positif dari kembalinya van Dijk.
Tetapi, perbedaan terbesar justru datang di satu jam laga berjalan dengan masuknya Firimino dan juga Fabinho adalah pembeda dalam pertandingan ini.
Berbeda ketika musim lalu Fabinho menjadi bek dadakan dari cideranya van Dijk, Fabinho turun sebagai nomor 6 di lini tengah Liverpool.
Baca juga: Preview Liverpool vs Burnley Liga Inggris, Waktunya The Reds Balas Kekalahan Musim Lalu di Anfield
Baca juga: Tugas Jurgen Klopp Musim Ini, Optimalkan Diogo Jota Tanpa Menyingkirkan Firmino di Liverpool
Tidak banyak yang menyadari pentingnya Fabinho di lini tengah Liverpool, ketika Thiago Alcantara datang semua menganggap Fabinho akan tergeser.
Padahal musim lalu, adalah Fabinho yang menyelamatkan Liverpool untuk bisa bersaing di zona Liga champions.
Ketika Fabinho turun sebagai gelandang, Liverpool hanya kehilangan tujuh poin dari 12 laga sisa yang menentukan nasib Liverpool saat itu.
Julukannya adalah mercu suar, karena sosoknya yang menonjol di lini tengah dan jangkauan serta visi bermain dari pemain asal Brasil ini.
Tidak ada yang memuji Fabinho lebih dari Jurgen Klopp dan Lenoardo Jardim.
Adalah Jardim yang mengendus bakatnya ketika ia diombang-ambing Real Madrid dan Rio Ave, dengan tegas ia menyebut bahwa Fabinho akan menjadi gelandang terbaik di dunia.
"Fabinho akan menjadi gelandang berbeda di Eropa dan akan punya pengaruh di seluruh dunia," ujar Jardim pada 2016.
Dan Klopp harus menghilangkan egonya ketika memuji Fabinho.
Tentu semua mengerti rivalitas tajam dari Jurgen Klopp dan mantan direktur olahraga Bayern Munchen, Matthias Sammer.
Klopp adalah musuh alami Sammer pun sebaliknya, keduanya kerap bertukar kritik setelah Robert Lewandowski bergabung ke Bayern Munchen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.