Kabar Inter Milan, Cerita Sang Maestro Roberto Baggio dan Ronaldo, Marcelo Brozovic Tak Mau Pergi
Pada masanya, Roberto Baggio sempat bahu membahu dengan ikon Brasil, Ronaldo selama di Stadio Giuseppe Meazza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Mantan bintang Timnas Italia Roberto Baggio mengenang masa-masa bahagianya waktunya di Inter Milan.
Baggio juga menceritakan betapa striker brasil saat itu, Ronaldo Luís Nazário de Lima (Ronaldo) punya dampak sangat besar bagi Nerazzurri.
Roberto Baggio menghabiskan dua musim bersama Inter antara tahun 1998 dan 2000, sebelum mengakhiri kariernya di Brescia.
Baca juga: Kabar Inter, Lorenzo Lucca Calon Striker Masa Depan, Ini Pemain yang Masuk Proyeksi Jangka Panjang
Pada masanya tersebut, Roberto Baggio sempat bahu membahu dengan ikon Brasil, Ronaldo selama di Stadio Giuseppe Meazza.
Dalam sebuah wawancara dengan Revista Libero, Roberto Baggio mengungkapkan bahwa dia memiliki ikatan yang kuat dengan Inter dan menikmati hubungan positif dengan mantan Presiden Massimo Moratti yang membawanya berseragam Hitam-Biru.
Baca juga: Berita Chelsea, Daftar Skuad Resmi The Blues di Liga Inggris, Tuchel Didesak Mainkan Trevoh Chalobah
Baca juga: Berita Inter Milan, Simone Inzaghi Andalkan Pemain-Pemain Eropa Lawan Sampdoria
“Keluarga saya semuanya Inter. Kakakku Eddy lebih dari siapapun. Saya senang di Inter,” klaim Roberto Baggio.
“Moratti mencintai saya tanpa syarat dan bagi saya itu adalah suatu kehormatan. Dua gol dalam pertandingan kunci untuk mendapatkan tempat di Liga Champions melawan Parma adalah hadiah terakhir yang saya berikan kepada mereka. Malam yang ajaib, tak terlupakan bagi semua orang.
“Ronaldo? Mamma mia pemain yang hebat. Dia datang dari masa depan. Dia bermain sepak bola dengan teknik dan kecepatan di depan waktunya. Saya melihat dia melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan, yang belum pernah dilakukan atau dipikirkan oleh siapa pun sampai saat itu. Dia unik.”
Baca juga: Update Transfer Chelsea, Maria Granovskaia Punya Trik Khusus Pikat Franck Kessie ke Stamford Bridge
Mantan penyerang Juventus dan AC Milan itu menyesali kurangnya konsistensi Inter sebagai alasan utama mengapa mereka gagal merengkuh kesuksesan selama periodenya di klub.
Tetapi dia merasa kedatangan pelatih Roberto Mancini pada 2004, diikuti oleh Jose Mourinho pada 2008, telah mengatasi hal itu. .
“Di Italia kami berbicara tentang 'Pazza Inter'. Itu ada dalam DNA mereka: kemampuan untuk meraih kemenangan besar dan kekalahan tak terduga. Ketika saya di sana, kami juga kurang kontinuitas,” tambahnya.
Baca juga: Berita Chelsea, Punya Kuartet Dahsyat, Incar 2 Wonderkid, Lukaku Kirim Pesan Peringatan ke Mount
“Kami memainkan permainan yang bagus dan memiliki pemain hebat, tetapi kami tidak memiliki konsistensi. Harus dikatakan juga bahwa tingkat persaingan saat itu sangat tinggi. Itu adalah zaman keemasan sepak bola kami, tahun sembilan puluhan," kata sang maestro.
“Untungnya, masalah konsistensi di Inter itu diperbaiki dengan Mancini atau Mourinho, tanpa mengabaikan kegilaan yang menjadi cirinya,” pungkasnya.
Roberto Baggio mencetak 17 gol dalam 59 penampilan untuk Inter, setelah tiba dari Bologna pada musim panas 1998.
Baca juga: Kabar AC Milan, Lawan Roma Rebutan Striker 58 Gol, Kjaer Dapat Kenaikan Gaji, Messias Belum Gabung