Leo Messi Cetak Hattrick, Lampaui Rekor Gol Pele di Zona Conmebol dengan 79 Gol
Dengan dua gol yang dicetaknya, Lionel Messi telah melampaui rekor gol Pele sebagai topskorer di zona Conmebol Amerika Selatan.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES- Dengan tiga gol yang dicetaknya, Lionel Messi telah melampaui rekor gol Pele sebagai topskorer di zona Conmebol Amerika Selatan.
Argentina unggul 3-0 atas Bolivia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol di Buenos Aires, Jumat (10/9/2021).
Lionel Messi mencetak gol pembuka pada menit 14 dengan tendangan dari luar kotak penalti. Gol itu menyamai rekor gol Pele dengan 77 gol.
Kemudian Messi mencetak gol pada menit Ke-65, lewat tendangan dari jarak dekat di dalam kotak penalti setelah melakukan kerjasama apik dengan para pemain Argentina lainnya.
Tak cuma itu, Messi melengkapi hattricknya dengan mencetak gol ketiga pada menit Ke-89.
Kini Messi telah melampaui rekor gol Pele 79 gol di zona Conmebol.
Saat mencetak gol pertama, Messi melakukannya dengan tendangan terarah tiang kanan gawang Bolivia yang dijaga oleh Carlos Lampe. Bola tidak bisa dijangkau kiper.
Dengan gol itu, Lionel Messi menyamai rekor legenda Brasil Pele sebagai pemain dengan pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk negara Amerika Selatan dengan golnya yang ke-77 untuk Argentina.
Pemain berusia 34 tahun itu melampaui rekor jumlah gol ketika ia membuka skor untuk Argentina dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Bolivia.
Messi menghasilkan momen ajaib di menit ke-14, memainkan bola melalui kaki lawannya sebelum melepaskan tembakan melengkung melewati kiper di Buenos Aires.
Kemudian Messi mencetak gol lagi dan berhasil melampaui torehan gol Pele.
Dalam daftar pencetak gol terbanyak CONMEBOL Messi telah mencetak 79 gol. Pele 77 gol.
Setelah Messi dan Pele, ada Neymar dengan 68 gol, kemudian ada pemain Uruguay Luis Suarez (64).
Messi sekarang mengungguli Pele setelah melampaui legenda Brasil itu dengan gol terbanyak untuk klub individu dengan yang ke-644 dalam kostum Barcelona pada bulan Desember.
Itu terjadi setelah Messi membawa Argentina meraih kejayaan Copa America pada Juli, mengakhiri penantian 28 tahun negara itu untuk meraih gelar dengan mahkota internasional senior pertamanya.
Pada babak pertama Argentina memainkan dua pemain sebagai starter dalam formasi 4-4-2. Messi berpasangan dengan Lautaro Martinez menjadi ujung tombak Albiceleste.
Tak bisa memainkan kiper utama, Emilio Martinez karena diharuskan kembali ke Inggris, Argentina menurunkan Juan Musso sebagai penjaga gawang.