Kedisiplinan Alexis Saelemaekers di AC Milan, Matikan Robertson, Ditakuti Maldini dan Kejelian Pioli
Alexis Saelemaekers kini diandalkan AC Milan, ia merupakan pemain hebat yang dikagumi Pioli dan Maldini
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - 20 menit babak pertama, Liverpool sangat dominan dibandingkan AC Milan saat keduanya bertemu di ajang Liga Champions.
Franck Kessie sangat ceroboh, ia berulang kali salah posisi dan berakibat gol perdana Liverpool di menit ke-9.
Meski dominan, serangan Liverpool sangat mono dimensional, mereka memborbardir hanya sisi kiri pertahanan AC Milan yang diisi Theo Hernandez dan Rafael Leao.
Menariknya, Trent Alexander-Arnold sangat liar di sisi kiri pertahanan AC Milan, berbanding terbalik dengan Andy Robertson yang berada di sisi kanan.
Adalah Alexis Saelemaekers yang punya peran disiplin dalam bertahan dan menyerang, membuat Robertson tidak mampu berbuat banyak di laga tersebut.
Bahkan gol pertama AC Milan tidak lepas dari kejelian Saelemaekers yang melihat akselerasi Brahim Diaz, ia melakukan dummy dan membuat Fabinho terkejut dengan kecepatan Brahim Diaz.
Baca juga: Titik Refrensi AC Milan, Program Maldini dan Ricky Massara, Optimisme Pioli, Pembelaan Marchisio
Baca juga: Duel Regista Sandro Tonali-Manuel Locatelli di Laga Juventus vs AC Milan, Skema Allegri dan Pioli
Saelemaekers didatangkan AC Milan dua musim lalu dari Anderlecht, atas permintaan Ivan Gazidis dan Paolo Maldini.
Kala itu keraguan menyeruak, ia dianggap akan flop bersama AC Milan dan membutuhkan banyak adaptasi dengan persaingan di lini depan Rosonerri.
Kesabaran Pioli dan kecermatan Paolo Maldini berbuah manis musim ini.
Saelemaekers memang bukanlah nama populer, berposisi di sayap kanan penyerangan atau di belakang striker, posisinya tentu menghadapi persaingan ketat di AC Milan.
Ia harus bersaing dengan nama yang lebih senior seperti Rene Krunic, Hakan Calhanoglu, Samu Castillejo, Franck Kessie hingga Ante Rebic.
Saelemaekers adalah permintaan dari Stefano Pioli, sejak melatih Fiorentina, Pioli sudah beberapa kali mencoba mendatangkan sang pemain.
Menurut Pioli kala itu dikutip dari The Athletic, Saelemaekers adalah pemain cerdas, dengan kemampuan mengontrol permainan di sisi sayap.
Ditambah dengan kecepatan dan akurasi umpan tariknya, membuat Pioli jatuh hati kepada permainan pemain asal Belgia ini.
Kedatangannya di Milan juga tidak mudah. Ivan Gazidis mempercayai talenta Saelemaekers, tetapi enggan membelinya langsung secara permanen.
Didatangkan secara pinjaman dari Anderlecht, nasib buruk menimpa Saelemaekers.
Belum sempat menunjukkan kemampuan terbaiknya, pandemi Corona memaksa liga terhenti sementara, dan membuatnya harus bersabar.
Pun ketika liga kembali dimulai, Saelemaekers tak kunjung mendapatkan jaminan tempat di tim utama.
Ia mencatatkan 13 penampilan bersama AC Milan mengemas 1 gol dan 1 asis di akhir musim 2019/2020, dan hanya mencatatkan 681 menit bermain.
Saelemaekers hanya menjadi deputi dari Calhanoglu atau Castillejo.
Penampilan yang minim dan gagal memberikan impresi yang baik kepada Manajer AC Milan, nyaris membuatnya kembali ke Anderlecht.
Kenyataannya, Paolo Maldini menyukai cara bermain Saelemaekers dan meyakinkan jajaran petinggi AC Milan untuk membelinya secara permanen.
Saelemaekers akhirnya ditebus dengan mahar 11 juta Euro dari Anderlecht.
Apa alasan Maldini? Matt Santangelo dari The Guardian menyebut, alasan Maldini kukuh mempertahankan Saelemaekers, adalah pemain asal Belgia ini, merupakan tipe pemain yang ditakuti Maldini ketika masih aktif bermain.
Menurut Maldini, Saelemaekers adalah pemain cerdas. Dia tahu timing untuk menusuk atau melebar.
Ia juga tidak segan melakukan dummy sehingga rekannya bisa memanfaatkan celah yang dibuat Saelemaekers.
Ini yang menjadi poin plus bagi Maldini, menurutnya Saelemaekers adalah pemain yang berguna bagi tim. Ia tidak segan membantu pertahanan dan sangat dibutuhkan pelatih manapun.
Hasilnya? musim ini Saelemaekers mencatatkan 5 penampilan bersama Milan dan mengemas 1 gol.
Ini menjadi alarm bahaya bagi Castillejo, posisinya di sayap kanan, kapan pun bisa digeser dengan kehadiran Saelemaekers.
Masih banyak ruang bagi Saelemaekers untuk berkembang, aspek utama tentu dari fisiknya yang harus dikembangkan lagi.
Baca juga: Berita Milan, Calabria Sebut Rossoneri Dikerjai Tempo Permainan Liverpool, Diaz Merasa Bisa Menang
Tetapi, Jean François Lenvain, mantan pelatih fisiknya di Anderletch tidak khawatir.
Menurutnya Saelemaekers, adalah pemain masa depan bagi AC Milan.
"Saya sudah mengenal Alexis selama tiga tahun, saya banyak membantunya untuk bisa menggabungkan sepak bola dan pendidikannya," buka Lenvain di laman Siempre Milan.
"Kepindahan ke Milan sangat fantastis, baginya luar biasa bermain dalam kenyataan seperti Rossoneri, unik dalam sepakbola dunia."
"Dia selalu bekerja maksimal untuk mendapatkan kepercayaan dari Milan dan pelatih Pioli, yang sudah mengamatinya ketika dia berada di Fiorentina."
"Untuk Alexis, yang ingin tumbuh dan berkembang lebih dan lebih lagi, Saya memantaunya selama lockdown di bulan Maret dan April dia bekerja keras untuk siap secara fisik saat kejuaraan dilanjutkan," tutup Lenvain.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.