Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Evolusi AC Milan di Bawah Stefano Pioli, Rencana Jangka Panjang Paolo Maldini dan Ricky Massara

Kekalahan AC Milan atas Liverpool tidak perlu disesali, karena merupakan bagian dari program Stefano Pioli, Ricky Massara dan Paolo Maldini

Penulis: Gigih
zoom-in Evolusi AC Milan di Bawah Stefano Pioli, Rencana Jangka Panjang Paolo Maldini dan Ricky Massara
Paul ELLIS / AFP
Pemain depan AC Milan Kroasia Ante Rebic merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Grup B putaran pertama Liga Champions antara Liverpool dan AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 15 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Paolo Maldini dan Ricky Massara yang duduk bersebelahan di Anfield, terdiam melihat gol dari sepakan jarak jauh Jordan Henderson.

AC Milan memang harus tertunduk lesu di laga melawan Liverpool di Liga Champions.

Menelan kekalahan 3-2, seolah menjadi penanda yang pahit atas kembalinya Rossonerri setelah 7 musim tidak bisa bersaing di Liga Champions.

Maldini adalah legenda, mengemas 135 penampilan untuk AC Milan di Liga Champions, dengan catatan 8 kali masuk final dan 3 gelar untuk Rossonerri.

Menariknya, Maldini, sebelum pertandingan, menyatakan kembalinya AC Milan ke Liga Champions adalah sebagai "titik refrensi" yang artinya adalah permulaan baru untuk AC Milan.

Bek Liverpool asal Inggris Trent Alexander-Arnold (kiri) bersaing dengan pemain depan AC Milan Kroasia Ante Rebic selama pertandingan sepak bola Grup B putaran pertama Liga Champions UEFA antara Liverpool dan AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 15 September 2021. AFP/Paul ELLIS
Bek Liverpool asal Inggris Trent Alexander-Arnold (kiri) bersaing dengan pemain depan AC Milan Kroasia Ante Rebic selama pertandingan sepak bola Grup B putaran pertama Liga Champions UEFA antara Liverpool dan AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 15 September 2021. AFP/Paul ELLIS (AFP/PAUL ELLIS)

Baca juga: Franck Kessie, Sang Presiden AC Milan, Idaman Conte, Ambisi Gazidis & Mimpi ke Manchester United

Baca juga: Dampak Instan Antonio Conte Tangani MU - Berkah Pogba & Lindelof, Ronaldo Rawan jadi Penghias Bench

AC Milan baru tiga kali bertemu dengan Liverpool secara resmi, terkahir, keduanya bertemu dalam final di Athena tahun 2007.

Dan menghadapi Liverpool memang menjadi lembaran baru AC Milan untuk musim ini.

Berita Rekomendasi

Ketika semua terpana dengan van Dijk yang dicadangkan oleh Klopp, Milan mencadangkan Olivier Giroud sebagai penyerang utama.

AC Milan turun dengan rata-rata pemain berusia 25 tahun, dan hanya RB Salzburg yang memiliki rataan lebih muda di starting line-up Liga Champions.

Sebagai pembanding mengenai pengalaman di Liga Champions, total laga pemain AC Milan hanya 24 penampilan dari 11 pemain yang turun.

Sedangkan Liverpool, berjumlah 377 penampilan total di starting line-up mereka.

Simon Kjaer dan Mike Maignan mengemas 6 penampilan, Fikayo Tomori dan Brahim Diaz 4 penampilan dan Theo Hernandez dengan 3 penampilan.

Tetapi, AC Milan nampak seolah menjadi tim dengan pengalaman dan jam terbang yang sama.

20 menit pertandingan memang tidak terlalu menyenangkan untuk AC Milan, dengan Liverpool terus menguasi bola dan mencetak gol cepat.

Momentum AC Milan tercipta ketika Mike Maignan sukses menyelamatkan penalti Mohamed Salah.

AC Milan bermain sangat tenang, tidak terburu-buru, Theo Hernandez punya ruang membangun serangan, dan karakter mereka kembali.

Gol AC Milan pun sangat menarik, tidak sering melihat lini belakang Liverpool kehilangan koordinasi dengan mudah, dan memaksa Andy Robertson melakukan tackle putus asa menghalau bola di garis gawang.

Tetapi itu yang terjadi, Ante Rebic memanfaatkan bagaimana kolektifitas Brahim Diaz dan Leao untuk menaklukkan Alisson.

Dan gol Brahim Diaz terasa lebih manis dengan Andy Robertson dengan tatapan naif melihat bola masuk ke gawangnya.

Benar, Liverpool tetap keluar sebagai pemenang dengan sontekan Salah dan sepakan spektakuler Jordan Henderson, untuk dua gol di babak kedua.

Liverpool menunjukkan bagaimana AC Milan sangat kalah pengalaman dibanding tuan rumah, tetapi dengan permainan Mike Maignan, Tomori, Brahim Diaz, dan Leao, Ricky Massara dan Paolo Maldini sangat layak tersenyum

“Kami memiliki tim termuda di grup ini,” kata Pioli di laman The Athletic.

“Kami memiliki sangat sedikit pemain yang pernah bermain di Liga Champions sebelumnya. Melawan tim seperti Liverpool sangat sulit, tantangan nyata.

"Mereka adalah tim yang sangat bagus yang terbiasa bermain di kompetisi ini, dan pada awalnya kami kesulitan melawan mereka.

"Tetapi kami menyadari bahwa jika kami bermain sebagai tim, kami akan belajar dan berkembang, karena para pemain ini memiliki karakteristik yang tepat untuk benar-benar berkembang di level ini.”

Rasanya seperti itu, mengingat jalannya permainan.

Pemain depan AC Milan Kroasia Ante Rebic merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Grup B putaran pertama Liga Champions antara Liverpool dan AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 15 September 2021.
Pemain depan AC Milan Kroasia Ante Rebic merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Grup B putaran pertama Liga Champions antara Liverpool dan AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 15 September 2021. (Paul ELLIS / AFP)

Baca juga: Sorotan Juventus vs AC Milan Liga Italia: Chiesa Menepi, Bianconeri jadi Pelampiasan Emosi Rossoneri

Mantan gelandang Juventus dan Italia Claudio Marchisio membuat pengamatan serupa setelah itu, mengatakan bahwa sementara Milan "kehilangan arah" di setengah jam pertama.

Tetapi, mereka telah berhasil "jatuh" dan "memainkan pertandingan hebat melawan tim yang sangat kuat. yang telah berada di puncak selama bertahun-tahun".

Kalimat pedas dinyatakan oleh mantan pelatih AC Milan, Fabio Capello, rasanya sangat tidak tepat melihat apa yang ditunjukkan Sandro Tonali dan kawan-kawan.

"Jalan apa yang bisa mereka lakukan di Liga Champions? AC Milan saya rasa mengincar di tempat ketiga saja (fase grup) dan berpindah ke Liga Eropa," tambah Fabio Capello.

Betul, AC Milan memang tergabung di grup neraka, tetapi peluang mereka dengan permainan yang mereka tunjukkan sangat menggambarkan peluang besar untuk lolos, setidaknya sebagai runnner-up.

Stefano Pioli benar, AC Milan sedang dalam proses dari apa yang dibangun bersama Maldini dan Massara.

Tetapi melihat apa yang terjadi di lapangan, rasanya Mesin muda milik AC Milan, tinggal digeber lebih kencang lagi untuk bisa bersaing merebut Scudetto atau gelar Liga Champions.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
13
9
1
3
28
14
14
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas