Memahami False Nine, Posisi yang Biasa Dimainkan Messi dan Firmino
Memahami sejarah dan cara kerja false nine dalam sepak bola, peran yang sering kali dipakai oleh pemain-pemain dengan kreatifitas tinggi.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - False nine merupakan penyerang tengah yang tidak berada dalam posisi aslinya, seorang pemain yang diperankan menjadi false nine akan sering menjemput bola di tengah.
Dilansir Coachesvoice, tujuan dari memasang posisi false nine yaitu untuk menarik bek lawan ke tengah, agar terciptanya celah di pertahanan lawan, sehingga, pemain yang berposisi sebagai gelandang ataupun winger dapat masuk ke celah yang berhasil dibuka.
False nine pertama kali digunakan pada tahun 1930 oleh Danubian School, Austria. Saat itu mereka bermain menggunakan lima orang penyerang dengan skema 2-3-5.
Satu dari lima orang penyerang tersebut ditarik di tengah untuk menciptakan ruang bagi empat penyerang lainnya di depan, agar dapat leluasa mengeksploitasi pertahanan lawan.
Baca juga: Cara Haaland Mencetak Gelontoran Gol untuk Dortmund, Lebih Mentereng dari Ronaldo dan Messi
Baca juga: Takehiro Tomiyasu, Benteng Takeshi Baru Arsenal
False nine kemudian semakin berkembang. 20 tahun setelahnya, tepatnya di tahum 1950, Timnas Hingaria bermain dengan strategi false nine selama beberapa tahun.
Dengan strategi false nine yang diterapkan, Timnas Hungaria dapat bermain di kompetisi Eropa dan menjadi tim unggulan.
Setelah digunakan oleh Timnas Hungaria, false nine sempat tidak populer dan tidak digunakan oleh tim-tim di Eropa.
Hingga akhirnya false nine kembali populer di tahun 2000an sampai sekarang, peran false nine dianggap dapat berjalan efektif ketika diperankan oleh pemain yang tepat.
Pertanyaannya, siapa pemain yang sering berperan sebagai false nine di masa sekarang?
1. Lionel Messi
Saat Barcelona masih dilatih oleh Pep Guardiola tepatnya di musim 2009/2010, Blaugrana yang akan bertanding melawan Real Madrid membuat Pep tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Hingga malam menjelang pertandingan, Pep mempelajari kelemahan yang ada di Los Galaticos.
Akhirnya, setelah menemukan jawaban, Pep menelpon Lionel Messi untuk datang ke kantornya pada jam 10 malam.
Pep menunjukkan kepada Messi beberapa kelemahan Real Madrid yang dapat ia manfaatkan.