Menanti Wolfsburg Kembali Hentikan Dominasi Bayern Munchen
Ulasan performa bagus Wolfsburg di awal musim 2021/2022 dan mengenang sejarah yang berhasil diukir Die Wolfe pada musim 2008/2009.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Wolfsburg berhasil tampil apik di awal musim Bundesliga 2021/2022.
Hingga pekan kelima, tim asuhan Van Bommel tersebut bertengger di posisi kedua dengan torehan 13 poin dari 5 pertandingan.
Wolfsburg hanya kalah agresifitas gol dari tim raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Tim yang bermarkas di Volkswagen Arena tersebut tampaknya akan mengarungi musim ini dengan menjanjikan bersama van Bommel.
Pelatih yang sempat bermain untuk Bayern Munchen tersebut berhasil membawa anak asuhnya tampil percaya diri dan bermain konsisten.
Baca juga: Juventus Temukan Pengganti Cristiano Ronaldo dalam Diri Moise Kean
Baca juga: Bermula dari Latar Belakang Yahudi, Bayern Munchen Dimiliki Suporter dan Tak Bosan Juara
Sejatinya, Die Wolfe baru menunjuk Mark van Bommel sebagai pelatih anyar mereka pada musim ini.
Penunjukan tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, Van Bommel dianggap minum pengalaman karena usianya yang baru 44 tahun.
Namun pihak klub begitu yakin dengan kemampuan Van Bommel dalam melatih, ia dikontrak dengan durasi 2 tahun.
"Mark van Bommel adalah solusi yang kami inginkan dan kami yakin bahwa bersama dengan tim kepelatihannya dia bisa meneruskan jalan sukses VfL Wolfsburg," kata CEO Joerg Schmadtke dilansir Reuters.
Di bawah asuhan Van Bommel, Die Wolfe bermain dengan skema 4-2-3-1. Satu hal yang paling menarik dari permainan mereka musim ini adalah keberanian anak asuh Van Bommel memainkan pressing tinggi.
Dilansir sofascore, dari lima pertandingan yang sudah dijalani, Wolfsburg mampu menguasai ball possession sebanyak 59%.
Itu menunjukkan bahwa pressing tinggi yang diterapkan Wolfsburg terbukti efektif untuk mereka dapat menguasai pertandingan.
Di sisi lain, itu membuat lini serang Die Wolfe tidak begitu produktif namun kuat dalam bertahan.
Wolfsburg baru mencetak 7 gol dan baru kebobolan 2 gol dari 5 pertandingan di musim ini.
Meski minim mencetak gol, lini serang Wolfsburg musim ini cukup menjanjikan.
Striker andalan mereka asal Belanda, Weghorst sudah mencetak dua gol musim ini, serta Lukas Nmecha striker baru mereka juga berhasil menyumbang 2 gol.
Di lini tengah, Die Wolfe memiliki Ridle Baku yang musim lalu masuk dalam Bundesliga Team of the Season.
Ridle Baku merupakan pemain serba bisa, selain dapat bermain di posisi gelandang, ia juga bisa bermain sebagai bek kanan.
Di lini belakang, Wolfsburg mengandalkan nama-nama seperti Sebastiaan Bornauw, John Brooks, Maxence Lacroix, dan Kevin Mbabu.
Nama yang disebutkan terakhir merupakan punggawa Swiss di Euro 2020 kemarin, ia berhasil mengantar negaranya mengalahkan Prancis dan melaju ke babak 8 besar.
Bila melihat dari kedalaman skuat Die Wolfe, mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk bersaing di papan atas bersama Borussia Dortmund, RB Leipzig dan Bayern Munchen.
Sejatinya, Wolfsburg memanglah bukan tim sembarangan, mereka pernah menghentikan dominasi Bayern Munchen pada musim 2008/2009.
Bantai Bayern Munchen dan juara bundesliga
Musim 2008/2009 menjadi musim yang luar biasa untuk Wolfsburg. Di paruh pertama, Die Wolfe hanya mampu memetik 7 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 5 kali menelan kekalahan.
Namun, kondisi berubah drastis di paruh kedua, Wolfsburg tampil sangat perkasa dan nyaris berhasil menyapu bersih seluruh pertandingan yang tersisa dengan kemenangan.
Dari 17 pertandingan di paruh kedua, Wolfsburg hanya kalah 2 kali, imbang sekali, dan 14 kali memetik kemenangan.
Salah satu kemenangan paling diingat oleh Die Wolfe dan pecinta sepak bola adalah saat mereka berhasil membantai Bayern Munchen dengan skor 5-1.
Kemenangan tersebut, terjadi pada pekan ke-26 Bundesliga musim 2008/2009 di stadion kebanggaan Wolfsburg, Volkswagen Arena.
Kala itu, Dzeko dan Grafite sama-sama sukses mencetak dua gol ke gawang Die Rotten, yang saat itu dijaga oleh kiper asal Jerman, Oliver Kahn.
Kemenangan atas Bayern Munchen membuat Wolfsburg memuncaki klasemen Bundesliga dan berpeluang besar menjuarainya.
Namun, Pelatih Wolfsburg saat itu, Felix Magath memilih merendah, ia tetap dengan tujuan awalnya, mengincar posisi lima besar.
"Ini adalah pertandingan luar biasa dan Anda tidak mendapatkan hasil seperti itu setiap hari melawan Bayern. Tujuan kami masih sama, mengamankan tempat kelima," ucap Magath, dilansir dari Deutsche Welle.
Di akhir musim, Wolfsburg berhasil mengumpulkan 69 poin, unggul 2 poin atas Bayern Munchen dan sukses meraih gelar juara Bundesliga pertama mereka sepanjang sejarah.
Salah satu kunci sukses mereka adalah penampilan mentereng duo goal getter mereka, Grafite dan striker Inter Milan saat ini, Edin Dzeko.
Keduanya sukses memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga di musim itu.
Dzeko mencetak total 26 gol selama satu musim, dan menduduki posisi runner-up pencetak gol terbanyak. Sedangkat Grafite, berhak atas penghargaan top skor berkat koleksi 28 gol.
Kerja sama apik Grafite dan Dzeko di lini depan Wolfsburg membuat keduanya dijuluki Batman dan Robin.
Keberhasilan keduanya menyumbang gelontoran gol untuk Die Wolfe juga tak lepas dari suplai bola yang diberikan oleh Zvjezdan Misimovic, gelandang serang asal Bosnia itu mengemas 20 assist sepanjang musim.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.