Langkah Wajib AC Milan Sabet Scudetto Serie A - Konsistensi Diaz, Ledakan Tonali & Rotasi Pioli
Bercermin kegagalan di musim lalu, AC Milan memiliki sejumlah langkah wajib yang dilakukan untuk meraih titel juara Serie A Liga Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Perebutan Scudetto menjadi bahasan utama dari gelaran Liga Italia yang melibatkan klub elite seperti Inter Milan, AC Milan, AS Roma, Napoli hingga Juventus.
Meski terlalu dini untuk melihat siapa tim yang bisa menyegel mahkota gelar Liga Italia, namun ada beberapa tim yang berhasil menunjukkan konsistensinya.
Satu di antara yang paling jelas adalah AC Milan.
Menganut filosofi "Percaya Prosos" menjadi lanadasan utama mengapa tim besutan Stefano Pioli ini terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Bursa Transfer - Kans AC Milan Pinang Luis Alberto, Chelsea Blusukan di Italia, MU Obral van de Beek
Baca juga: Kabar Milan, Donadoni Sebut Tonali Berubah Total, Pioli: Kessie Tetap Gahar, Agen: Tanya Direktur!
Pioli, menjadi dalang utama dari proyek jangka panjang Rossoneri terus bergerak sesuai jalur yang telah disusun.
Namun Il Diavolo Rosso juga wajib bercermin atas kegagalannya di musim lalu untuk menjaga posisi mereka.
Musim 2020/2021, Zlatan Ibrahimovic dkk di gadang-gadang mampu menyabet Scudetto sekaligus menghentikan dominasi Juventus.
Bahkan tanda-tanda AC Milan menjadi juara sudah terlihat. Tepatnya saat mereka meraih Campione d'Inverno alias juara paruh musim.
Namun mimpi indah AC Milan seketika pupus lantaran berbagai masalah. Mulai dari menukiknya performa hingga badai cedera yang menerpa.
Catatan utama yang perlu digarisbawahi Rossoneri untuk merengkuh Scudetto musim ini adalah pembelajaran musim lalu agar tak kecele.
Berikut sejumlah langkah yang wajib dilakukan si Merah-Hitam agar bisa menyudahi dahaga gelar Serie A Liga Italia.
1. Kebijaksanaan Rotai Stefano Pioli
Tidak bisa dipungkiri bahwa musim lalu masalah utma AC Milan adalah cedera yang dialami pemain pilarnya.
Imbas dari menepinya pemain seperti Zlatan Ibrahimovic, Ante Rebic hingga Kjaer menurunkan intensitas dan semangat juang tim.