Tammy Abraham yang Menjadi Gagah Berkat Mourinho, Berbuah Kado Panggilan Timnas Inggris
Tak menjadi perdebatan berhasilnya Tammy Abraham masuk ke skuat Timnas Inggris dengan menggeser nama elit seperti Greenwood ataupun Patrick Bamford.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - "Saya mencoba untuk menciptakan monster penyerang untuk Gareth Southgate,"
"Kecuali dia (Southgate) tidak memiliki mata yang tepat dan masih belum memanggilnya ke tim nasional Inggris, maka saya akan menyarankan Tammy untuk pindah negara saja,"
Sebuah komentar pedas sekaligus menggelitik dari seorang Jose Mourinho dilansir Allsoccer.
Nyatanya penampilan Tammy musim ini bersama Mourinho memang mentereng.
Tak menjadi perdebatan berhasilnya Tammy Abraham masuk ke skuat Timnas Inggris dengan menggeser nama elit seperti Mason Greenwood ataupun Patrick Bamford.
Baca juga: Tammy Abraham Memang Pantas Dipanggil Kembali ke Timnas Inggris, Siap Hadapi Andora dan Hongaria
Baca juga: Tammy Abraham Dipanggil Timnas Inggris, Mourinho Beri Komentar Menohok ke Southgate
Tammy terakhir kali tampil bersama Inggris pada November 2020, pemain bernomor punggung 9 tersebut tidak pernah lagi dipanggil oleh Gareth Southgate setelahnya.
Kali ini, berkat performa impresifnya di tangan The Special One, kesempatan membela The Three Lions datang lagi untuk Tammy Abraham.
Sejak diboyong AS roma dari Chelsea, pemain berusia 23 tahun tersebut menjadi pemain andalan Mourinho untuk mendobrak pertahanan lawan.
Dan benar saja, tak butuh waktu lama bagi Tammy untuk menciptakan gol pertamanya bersama Roma.
Saat Roma membantai tim promosi Salernitana 4-0, Tammy sukses menyumbang satu gol.
Di pertandingan debutnya, Tammy juga berhasil menyumbang dua assist untuk i Giallorossi saat melawan Fiorentina.
Penampilan ciamik juga ia tunjukan di saat tim asuhan Jose Mourinho itu bermain di Liga Conference.
Tammy yang masuk di babak kedua sukses menyumbang satu gol untuk membawa tim ibu kota menang dengan skor 5-1.
Di setiap pertandingan yang ia jalankan bersama Roma, Tammy tak pernah absen dalam menyumbang gol dan assist.
Lewat tangan The Special One, Tammy bukan hanya menjadi striker yang ditugaskan untuk mencetak gol.
Lebih dari itu, Mou membuat ia menjadi stiker yang rajin cetak assist dan mampu memberi ruang untuk lini kedua.
Hal itu juga sukses Mou lakukan saat melatih Harry Kane di Spurs.
Di tangan Mou, Kane menjelma menjadi striker serba bisa dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist dari 35 pertandingan di Liga Inggris.
Prestasi serupa bisa saja diciptakan oleh Tammy bersama Roma musim ini.
Pemain berpostur 190 cm itu berada dalam 10 besar dengan catatan xG terbanyak, yaitu 3.4.
Sedangkan catatan xA Tammy berada dalam 5 yang terbaik untuk posisi penyerang, xA Tammy berada di angka 1.9.
Total, Tammy Abraham telah menyumbangkan 4 gol dan 3 assist dari 10 pertandingan untuk i Giallorossi.
Dengan xG dan xA Tammy yang mentereng, sumbangan gol dan assistnya juga berpeluang besar akan terus bertambah.
Mourinho benar-benar membentuk sosok penyerang monster dalam diri Tammy Abraham.
Kualitas Tammy memang mumpuni untuk itu, sejak remaja, ia dikenal sebagai pencetak gol ulung di akademi Chelsea.
Tammy saat Remaja
Ketika musim panas 2017, ada 38 pemain Chelsea yang dipinjamkan, satu nama menjadi sorotan, yaitu Tammy Abraham.
Saat itu, Tammy yang berusia 19 tahun, bermain bersama Bristol City, di kompetisi kasta kedua Inggris, Championship.
Walaupun hanya bermain di kasta kedua, tapi nama Tammy mencuat kepermukaan berkat gelontoran gol yang ia boyong selama satu musim.
Di musim itu, Tammy muda mencetak berhasil mencetak 21 gol bagi Bristol.
Dengan rincian 18 gol di Liga, dan tiga gol di EFL Cup.
Torehan golnya tersebut sukses memecahkan rekor yang pernah dipegang oleh penyerang Lyon, Moussa Dembele.
Nama Tammy tercatatat dalam sejarah sebagai penyerang berusia di bawah 20 tahun yang mampu mencetak lebih dari 15 gol di kompetisi Championship.
Di akademi Chelsea, Tammy merupakan mesin pencetak gol yang hampir selalu sukses mencatatkan namanya di papan skor pada setiap pertandingan yang dimainkannya.
Dari dua musim yang dijalaninya di tahun 2014/2015 dan 2015/2016.
Tammy berhasil membukukan 74 gol dari 98 pertandingan.
Di tahun-tahun selanjutnya, Tammy dipinjamkan The Blues ke tim Swansea City dan Aston Villa.
Di Aston Villa, Tammy lagi-lagi berhasil menunjukan bahwa ia adalah stiker yang haus gol.
Pemain asal Inggris itu berhasil mencetak 26 gol dan 3 assist dari 40 pertandingan bersama Villa.
Keganasan Tammy pun dicium oleh pelatih baru Chelsea saat itu, Frank Lampard.
Di musim 2019/2020, Lampard memulangkan Tammy ke Chelsea bersama Mason Mount yang saaat itu bermain di Liga Belanda.
Lampard bahkan rela mencadangkan stiker sekaliber Olivier Giroud, untuk memberi tempat kepada striker 21 tahun yang datang dari tim kasta kedua.
Kepercayaan dari Lampard pun berhasil dibayar dengan baik oleh Tammy.
Ia berhasil mencetak 15 gol dan 3 assist dari 34 pertandingan bersama The Blues di Liga Inggris.
Di musim selanjutnya, Tammy kembali menjadi andalan untuk Lampard.
Meskipun The Blues sukses mendatangkan dua pemain Bundesliga, yaitu Timo Werner dan Kai Haverz, pilihan Lampard untuk mengisi pos di lini depan tetap jatuh pada Tammy.
Timo digeser ke kiri, dan Haverz bermain di kanan, sedangkan Giroud, tetap menjadi pilihan kedua di bangku cadangan.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)