Belgia vs Prancis: Momentum Positif Buat Belgia, Mbappe Bicara Seperti Ini Ketika Bahas Les Bleus
Kylian Mbappe bicara seperti ini saat membahas dinamika timnas Prancis saat wawancara di koran Prancis.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Mbappe akui suasana di timnas kurang positif
- Untuk bisa positif, Prancis harus mengalahkan tim-tim besar
- Prancis tanpa N'Golo Kante
TRIBUNNEWS.COM, TURIN- Kylian Mbappe dikenal pelit berbicara saat diwawancara. Tapi, sekali berbicara, dia biasanya sangat jujur.
Seperti ketika diminta oleh koran Prancis, L'Equipe untuk menggambarkan suasana saat ini di dalam timnas Prancis, jawabannya sangat menohok.
"Dinamikanya kurang positif," ujar Mbappe dikutip dari Soccernet.
Striker Paris Saint Germain ini sebenarnya bisa saja dengan mudah mengatakan, "dinamikanya negatif.".
Namun, Mbappe sepertinya belum berani untuk bicara tanpa tedeng aling seperti itu.
Mbappe memang pernah merasakan dinamika sangat positif ketika Prancis juara Dunia Piala Dunia 2018 di Rusia lalu.
Karena itu, dia sangat tahu dinamika kurang positif di tim saat tersingkir oleh Swiss di 16 besar Euro 2020.
Saat itu, Les Blues sempat memimpin 3-1 pada menit ke-81, tapi kemudian lawan bisa bangkit memaksakan adu penalti, dan sang juara dunia akhirnya kalah.
Itu adalah satu titik terendah Les Bleus di era pelatih Didier Deschamps.
Banyak yang mengira, usai kegagalan di Euro 2020, Deschamps akan mundur. Namun, pelatih berusia 52 tahun ini memilih bertahan karena dirinya adalah seorang petarung sejati.
Sayangnya, kesulitan itu belum menjauh sepenuhnya.
The Blues masih berada di dataran rendah setelah melakoni lima laga tanpa kemenangan --empat seri, sekali kalah-- dari enam laga terakhir.
Kemenangan atas tim peringkat 58 FIFA, Finlandia 2-0 di laga terakhir memutus mata rantai hasil imbang.
Sekarang, Deschamps memiliki peluang besar untuk membawa timnya kembali ke jalur yang benar, 14 bulan sebelum dimulainya Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia tidak boleh menyia-nyiakannya lagi.
Tantangan pertamanya adalah melawan Belgia dalam semifinal UEFA Nations League di Stadion Allianz, Turin, Italia, Jumat (8/19) dini hari nanti.
Jika bisa menang, akan berlanjut ke tantangan kedua pada final akhir pekan nanti, melawan pemenang duel Spanyol kontra Italia.
Ini adalah saat krusial bagi Deschamps untuk melakukan seleksi pemain yang tepat, memilih opsi pemain terhebat, dan terutama menemukan sekali lagi apa yang membuat mereka menjadi juara dunia tiga tahun lalu.
Bagi Mbappe, salah satu cara instan untuk menemukan kembali momentum positif itu adalah dengan meraih hasil terbaik di Nations Leaue.
"Kami harus tampil lebih solid lagi, lebih baik lagi. Kami masih belum mencapai level itu. Kami telah melakukan yang seharusnya di Piala Dunia lalu, yang gagal diulangi di Piala Eropa".
"Saat ini kami lebih rentan. Dulu, kami selalu memulai dengan mencetak gol, kini kami lebih sering kebobolan lebih dulu," ujar Mbappe di L'Equipe.
"Kami butuh kemenangan besar. Jika kami mengalahkan Belgia dan kemudian Spanyol atau Italia, untuk jadi juara Nations League, hal itu membawa momentum positif untuk ke Piala Dunia nanti," kata Mbappe.
Tapi Belgia, tentu saja, adalah lawan yang sangat sulit. Peringkat satu FIFA itu akan menjadi ujian terberat skuat Deschamps usai Euro 2020 lalu.
Langkah Belgia sendiri di Euro 2020 terhenti di langkah Italia 1-2, yang kemudian menjadi juara. Itu mengakhiri 13 laga tanpa kekalahan dari skuat asuhan Roberto Martinez tersebut.
Kini, Belgia bakal menghadapi lawan yang menyingkirkan mereka di semifinal Piala Dunia 2018 lalu.
Tiga tahun lalu, tim berjuluk "Setan Merah" ini dibikin frustrasi dengan sistem parkir bus yang dipraktikkan Les Bleus, dan mereka akhirnya kalah lewat gol semata-wayang Samuel Umtiti.
Tak kurang, kiper Belgia, Thibaut Courtois sampai mencak-mencak, dan menilai Prancis telah menodai sepak bola dengan gaya ultra-defensifnya.
"Tapi laga dini hari nanti bukanlah balas dendam," kata Martinez menegaskan.
"Semifinal di Rusia lalu hanya cerita usang. Kami justru banyak belajar dari kekalahan itu untuk laga kali ini. Prancis adalah juara dunia, dan kami sangat termotivasi mengalahkan mereka untuk bisa melaju ke final."
Martinez bisa menurunkan para pemain terbaiknya di laga ini.
Kevin De Bruyne bakal jadi aktor serangan bersama Eden Hazard, dan sang target man, Romelu Lukaku.
Di lini tengah bakal beroperasi dua gelandang agresif, Youri Tielemans, dan Axel Witsel dalam formasi 3-4-2-1.
Di kubu Prancis, mereka bakal kehilangan sang motor penggerak, N'Golo Kante yang masih isolasi usai terkena covid-19.
Ini menjadi pukulan besar karena Kante sangat diandalkan untuk meredam kreativitas para penyerang Belgia.
Deschamps pun harus memilih antara Adrien Rabiot, atau Aurelien Tchouameni untuk jadi pendamping Pogba di lini tengah dalam formasi 4-3-1-2.
Di lini depan, Antoine Griezmann bakal jadi penyerang lubang di belakang Mbappe, dan Karim Benzema. (Tribunnews/den)
Live on
Mola TV
Jumat (8/10) Pukul 01.45 wib
Kevin de Bruyne
30 tahun
Gelandang serang
Manchester City
Belgia
Stats Nations League
4 main
333 menit
1 gol
3 assists
Nilai 7.38
Kylian Mbappe
22 tahun
Gelandang serang, striker
Paris Saint Germain
Prancis
Stats Nations League
3(1) main
283 menit
2 gol
1 assists
Nilai 7.30
UEFA Nations League
Semifinal
Stadion Allianz, Turin, Italia
Jumat (8/10) dini hari
M-M-M-K-M
Belgia (3-4-2-1): Courtois; Vertonghen, Boyata, Alderweireld; T Hazard, Witsel, Tielemans, Meunier; De Bruyne, E Hazard; Lukaku.
Pelatih: Roberto Martinez.
M-S-S-K-S
Prancis (4-3-1-2): Lloris; Digne, Kimpembe, Varane, Pavard; Pogba, Tchouameni, Veretout; Griezmann; Benzema, Mbappe.
Pelatih: Didier Deschamps
Head-to-Head
Pertemuan: 74
Belgia menang: 30
Gol Belgia: 160
Imbang: 19
Prancis menang: 25
Gol Prancis: 128.
5 Duel Terakhir
11-07-2018 Prancis 1-0 Belgia
08-06-2015 Prancis 3-4 Belgia
15-08-2013 Belgia 0-0 Prancis
16-11-2011 Prancis 0-0 Belgia
19-02-2004 Belgia 0-2 Prancis
Top Players Nations League
Belgia
Top Minutes
Toby Alderweireld 540 menit
Top Goals
Romelu Lukaku 5
Top Assists
Kevin de Bruyne 3
Prancis
Top Minutes
Hugo Lloris 540 menit
Top Goals
Olivier Giroud 3
Top Assists
Lucas Digne 2