Inovasi Gianmarco Pioli di AC Milan, Pilihan Stefano Pioli, Pujian dari Gasperini dan Tiru Ancelotti
Gianmarco Pioli, anak dari stefano Pioli untuk AC Milan, persiapan matang dan kunci keberhasilan Rossonerri
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ketika AC Milan menghadapi Lazio di lanjutan Liga Italia 2021, tuan rumah sangat mendominasi jalannya laga.
AC Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dengan tegas menang atas tim tamu dengan skor 2-0 di San Siro.
Tetapi, kemenangan itu tetap mendapatkan kritik dai supporter, sebuah kritik yang sejak lama dilontarkan kepada AC Milan.
Di Milan TV, para pemain AC Milan nampak sangat fokus melihat handphone masing-masing, dan bahkan tidak berkomunikasi dalam 10 menit pertama.
Beberapa pihak mengkritik bagaimana AC Milan terlihat tidak kompak di ruang ganti karena tayangan tersebut.
Tetapi, pasca menghadapi Lazio, Calabria, menjelaskan rutinitas di ruang ganti yang sering dikeluhkan supporter.
“Tentu, itu (melihat handphone) adalah cara kami menerima data dari Gianmarco Pioli, ia bisa mengirimi kami data lawan di ruang ganti,” ujar Calabria di DAZN.
Namanya memang jarang terdengar, tetapi justru cukup sering terlihat di bench AC Milan.
Gianmarco Pioli, adalah pria yang selalu berada di belakang dari pelatih Stefano Pioli, memberikan data lengkap untuk sang Ayah, ya, Gianmarco adalah anak dari Stefano Pioli.
Baca juga: Arturo Vidal Menjadi Pembicaraan Setelah Videonya Viral Jelang Inter Milan vs Genoa
Baca juga: Jawaban Donnarumma dari Cemoohan Ultras AC Milan: Saya Minta Maaf, Milan Selalu di Hati Saya
Usianya masih sangat muda, 29 tahun, tetapi perannya cukup krusial di Rossonerri.
Stefano Pioli adalah pria yang sangat teliti masalah skema dan taktik, sebelum kedatangannya dari Fiorentina, sejatinya AC Milan sudah punya dua analis pertandingan.
Mereka adalah Roberto Ferrari dan Giorgio Tenca, yang sudah bergabung sejak zaman Gattuso, keduany berperan vital untuk permainan AC Milan selama ini.
Kemudian, Stefano Pioli mendatangkan dua sosok kepercayaannya sejak di Fiorentina, yakni Luciano Vulcano dan tentu saja sang anak Gianmarco Pioli.
Stefano Pioli, membagi keempatnya menjadi dua tim penting untuk analisis, Roberto Ferrari dan Giorgio Tenca bertugas untuk menganalisis kemampuan tiap pemain AC Milan.
Sedangkan Luciano Vulcano dan Gianmarco Pioli menjadi regu yang menganalisis kelemahan lawan.
Berbeda dengan sang ayah, Gianmarco Pioli tidak mampu bermain di level tertinggi Liga Italia.
Tercatat, Gianmarco Pioli hanya bermain untuk tim amatir di Parma bernama Juventus club Parma.
Ia kemudian mengikuti jejak sang ayah di jajaran kepelatihan sejak Stefano Pioli melatih Lazio pada 2014, namun belum masuk dalam staff resmi klub,
Gianmarco Pioli kemudian menjadi bagian dari staff Stefano Pioli sejak di Fiorentina, dan menjadi bagian penting dari prestasi La Viola yang penuh dengan pemain muda.
Seperti yang dijelaskan, Stefano Pioli adalah pria yang sangat rinci mengenai statistik dan adaptasi terhadap permainan lawan, maka ia bersama sang anak membangun sebuah basis data yang detail.
Namun, basis data tersebut, nampak terlalu banyak untuk disajikan kepada pemain, maka Gianmarco Pioli kemudian membuat terobosan untuk mempermudah penjelasan kepada pemain.
Ia membuat aplikasi khusus yang berisi rangkuman analisis mengenai kekuatan lawan, dan jika stefano memainkan skema man to man marking, maka Gianmarco akan memberi data sedetail mungkin mengenai pemain yang harus dijaga lewat Smartphone masing-masing.
Ini yang sering disalahartikan oleh para fans yang memiliki akses ke Milan TV pasca pertandingan, di mana mereka mengira para pemain AC Milan sibuk dengan handphone masing-masing.
Kenyataannya, mereka membaca hasil analisis dari Gianmarco Pioli beserta rangkuman dari para analis pertandingan mengenai kekuatan dan kelemahan lawan.
Gianmarco Pioli membuat sebuah perubahan besar untuk AC Milan, karena akhirnya setiap divisi punya satu jalan untuk menjelaskan kepada pemain.
Baca juga: Berita AC Milan, Yari Verschaeren Calon Penyerang Masa Depan, Milanisti Tolak Donnarumma Kembali
Ia menggunakan drone untuk melakukan analisis ketika latihan di Fiorentina, sebuah hal yang kemudian diaplikasikan oleh para analis di AC Milan.
Data yang tersaji lengkap, mulai dari posisi pemain, pattern, bahkan untuk tim medis klub, mereka bisa mendeteksi kapasitas dan kemampuan fisik pemain, sehingga memudahkan Pioli mencari 11 pemain yang tepat di pertandingan.
Untuk analisis ketika pertandingan, Luciano Vulcano akan bekerjasama dengan Gianmarco Pioli melakukan analisis di laptop mereka.
Volcano akan memberikan data mentah dan kemudian dikirimkan kepada Gianmarco untuk diolah secara tabulasi, dengan variable yang ditentukan oleh tim analis.
Dan sejatinya hubungan ayah dan anak dalam staff kepelatihan bukanlah hal yang baru di sepak bola.
Ada Davide Ancelotti yang menjadi asisten dari Carlo Ancelotti di manapun Carlo melatih.
Atau Zuca, yang merupakan asisten pelatih Jose Mourinho, Zuca adalah anak dari Jose Mourinho dan sudah menjadi bagian dari staff sejak masih di Manchester United.
Salah satu mahakarya Gianmarco adalah di laga melawan Atalanta di mana AC Milan persis melakukan apa yang diarahkan oleh Gianmarco.
Menganalisis Gasperini akan mengenakan man to man marking sebagai skema, Gianmarco mencari cara agar Brahim Diaz dan Tonali punya ruang berkreasi, hasilnya adalah skema ‘mengosongkan lini tengah’ yang sangat dipuji Gasperini.
Kini, AC Milan adalah kandidat kuat Scudetto, nama Pioli mungkin akan harum jika akhirnya raihan tersebut tercapai, bukan hanya untuk Stefano tetapi juga untuk Gianmarco.
(Tribunnews.com/Gigih)