5 Klub Eropa yang Diakuisisi oleh Taipan Arab sebelum Newcastle, Ada yang Berjaya Ada yang Nelangsa
Faktanya, sejumlah taipan Arab memang doyan mengakuisisi klub-klub sepak bola di eropa, namun tak semuanya berjaya, ada juga yang nelangsa.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Tak ada pemain berbakat yang didatangkan dan tak ada pemain berbakat yang diorbitkan lewat akademi.
Akhirnya, di muism 2016/2017, The Tigers resmi terdegradasi dari Premiere Lague, mereka berada di dasar klasemen setelah menelan kekalahan dari Crystal Palace dengan skor 0-4.
Hingga saat ini, Hull City masih bermain di Divisi Championship, mereka berada di zona degradasi dan terancam kembali turun kasta.
3. Everton (Inggris)
Everton merupakan klub asal Merseyside, Inggris yang didirikan pada tahun 1878.
Sejak tahun 1990an, Everton merupakan salah satu tim terbaik di Inggri, mereka berhasil meraih trofi Piala FA pada 1906 dan Premiere League pada tahun 1914.
Kemudian setelah masa kejayaannya, The Toffees mengalami penurunan yang drastis, bahkan sempat terdegradasi pada tahun 1946.
Terus mengalami naik turun dari tahun ke tahun, Tge Toffes akhirnya berhasil tampil konsisten di tahun 2014.
Saat itu mereka dipimpin oleh Bill Kenwright, pengusaha asal Merseyside yang mendedikasikan uangnya untuk membuat Everton menjadi tim yang besar di Inggris.
Namun, dua tahun kemudian kepemilikan pun berpindah di tangan miliarder asal Iran, Farhad Moshiri.
Moshiri membeli saham sebanyak 49,9 persen saham klub yang bermarkas di Goodison Park tersebut.
Meskipun begitu, Moshiri tetap menjadikan Kenwright sebagai pimpinan utama klub. Moshiri hanya akan berperan sebagai pemilik saham mayoritas.
Berkat gelontoran dana yang disokong oleh Moshiri, Everton mampu bertahan di Premiere Lague hingga sekarang.
Mereka juga selalu memberi pemain bekelas di tiap musimnya, Jordan Pickford didatangkan pada tahun 2016, Davy Klassen yang sedang bagus-bagusnya di Ajax juga mereka beli di tahun 2017, kemudian Andre Gomes didatangkan dari Barcelona dua tahun setelahnya.