Dilema Fred-McTominay di Manchester United, Pengorbanan untuk Pogba dan Skema Solskjaer
Duo Scott McTominay dan Fred menjadi dilema untuk Manchester United dan Solskjaer, keduanya berkorban untuk Paul Pogba
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Performa Manchester United memang sangat angin-anginan di awal musim ini.
Menghentak dengan kemenangan telak melawan Leeds United di Liga Inggris, Setan Merah kemudian melempem .
Kritik bermunculan kemudian, mulai dari majalnya lini depan, rapuhnya lini belakang dan tentu saja keroposnya lini tengah Manchester United.
Duet Fred dan Scott McTominay dianggap menjadi titik lemah dari skema Ole Gunnar Solskjaer dan menjadi pekerjaan rumah untuk sang pelatih.
Namun, benarkah duet Fred dan Scott McTominay menjadi yang patut dipersalahkan untuk masalah lini tengah Manchester United?
Baca juga: Kabar Man United, Ronaldo Malah Tambah Masalah, Rashford Beri Sinyal Ganas, Nama Jan Oblak Mencuat
Baca juga: Legenda Liverpool Ejek Cristiano Ronaldo - CR7 Bikin Permainan Manchester United Makin Bobrok
Fred tidak pernah lepas dari kritikan, didatangkan dari Shakhtar Donetsk dengan harga 52 juta Poundsterling, sejak awal kedatangannya banyak yang meragukannya.
Fred atau Frederico Rodrigues de Paula Santos adalah rekrutan di era Jose Mourinho, dan dianggap sebagai transfer yang percuma.
Posisinya adalah gelandang tengah, namun tingginya yang hanya 169 sentimeter, membuatnya sangat diragukan bermain di Inggris.
Permainan keras dan mengandalkan fisik ala Inggris dianggap menjadi kuburan bagi Fred.
Dan benar saja, ia jadi bulan-bulanan dari permainan buruk Manchester United musim 2018, dan dianggap biang keladi prestasi anjlok setan merah.
Ketika Jose Mourinho dipecat, banyak yang mengira Fred juga akan dilepas atau hanya penghangat bangku cadangan di era Ole Gunnar Solskjaer.
Baca juga: Mancini: Seharusnya Fans AC Milan Mencela Donnarumma Saat Laga Milan Vs PSG, Bukan Saat Laga Italia
Namun, yang terjadi sebaliknya.
Fred sama sekali tidak tergantikan, duetnya bersama Scott McTominay nyaris sempurna dan sukses membawa Manchester United menjadi runner-up musim lalu dengan 30 laga di Liga Inggris.
Sedangkan Scott McTominay lebih vital untuk Manchester United.
Usianya baru 24 tahun, dan sudah mengemas 135 penampilan bersama United di semua ajang.
McTominay atau McSauce, sesuai julukan yang didapatkannya dari penggemar United adalah jebolan akademi, dan langsung membuat semua terpana.
Ia adalah sosok yang pekerja keras, Michael Carrick menggambarkannya sebagai nomor 6 dan 8 dalam satu tubuh.
Tidak mudah tentu bagai seorang pemain muda bisa menembus tim utama Manchester United, dan McTominay melakukannya dengan baik.
McTominay bisa bermain di berbagai posisi mulai dari gelandnag tengah, menyerang, bek tengah bahkan fullback.
Kehadirannya kini menjadi vital, dutenya dengan Fred nyaris tidak tergantikan di lini tengah.
Nilai lain yang dimiliki McTominay adalah caranya dalam melakukan analsis laga.
Dikutip dari The Athletic, McTominay tidak pernah mendengarkan komentar atau apapun kritik yang tersaji di media.
Namun, sehari setelah pertandingan, ia akan menonton semua video di laga sebelumnya, mencatat kekurangannya lalu berkomunikasi dengan tim pelatih.
Beruntung bagi McTominay, asisten pelatih Solskjaer adalah Michael Carrick yang dulu merupakan gelandang tengah elite.
Beberapa peningkatan yang didapatkan McTominay musim ini tidak lepas dari diskusinya dengan Carrick dan juga direktur olahraga United, Darren Fletcher.
Baca juga: Peran Matteo Kovacic di Chelsea, Geser Kante, Andalan Thomas Tuchel dan Duet dengan Jorginho
Dan sejatinya duet Fred dan Scott McTominay sangat berkorban untuk skema Manchester United.
Fred, adalah gelandang serang, yang harus berubah untuk mengakomodasi Pogba sejak awal kedatangannya.
Ia harus beradaptasi untuk memiliki kemampuan defensif, hal yang harus dipelajarinya di tengah kerasnya liga Inggris.
Sedangkan Scott McTominay, tidak pernah menjadi gelandang, sejak awal karirnya di akademi, ia adalah nomor 10 dan berada tepat di belakang penyerang.
Ini yang harus dipahami, bahwa kemitraan Fred dan McTominay sangat tidak ideal untuk sisi bertahan United.
Salah satu alasan mengapa keduanya digeser sebagai pivot dan punya posisi sebagai gelandang yang lebih bertahan adalah untuk mengakomodasi peran paul Pogba di lini tengah.
Pogba harus diberikan ruang untuk mengembangkan permainan, akomodasi inilah yang diberikan oleh Solskjaer dengan mengorbankan Fred dan McTominay.
Kini Solskjaer punya pekerjaan rumah untuk membuat duo Fred dan McTominay tetap menjadi senjata andalan, karena jika tidak, maka United harus kembali menjalani puasa gelar liga Inggris yang sudah sewindu lamanya.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.