Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Dilema Fred-McTominay di Manchester United, Pengorbanan untuk Pogba dan Skema Solskjaer

Duo Scott McTominay dan Fred menjadi dilema untuk Manchester United dan Solskjaer, keduanya berkorban untuk Paul Pogba

Penulis: Gigih
zoom-in Dilema Fred-McTominay di Manchester United, Pengorbanan untuk Pogba dan Skema Solskjaer
Oli SCARFF / AFP
Pemain depan Paris Saint-Germain Brasil Neymar (kanan) bersaing dengan bek Inggris Manchester United Aaron Wan-Bissaka (kiri) dan gelandang Skotlandia Manchester United Scott McTominay selama pertandingan sepak bola grup H Liga Champions UEFA antara Manchester United dan Paris Saint Germain di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 2 Desember 2020. Oli SCARFF / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Performa Manchester United memang sangat angin-anginan di awal musim ini.

Menghentak dengan kemenangan telak melawan Leeds United di Liga Inggris, Setan Merah kemudian melempem .

Kritik bermunculan kemudian, mulai dari majalnya lini depan, rapuhnya lini belakang dan tentu saja keroposnya lini tengah Manchester United.

Duet Fred dan Scott McTominay dianggap menjadi titik lemah dari skema Ole Gunnar Solskjaer dan menjadi pekerjaan rumah untuk sang pelatih.

Namun, benarkah duet Fred dan Scott McTominay menjadi yang patut dipersalahkan untuk masalah lini tengah Manchester United?

Gelandang Skotlandia Manchester United Scott McTominay (kanan ke-2) menendang bola saat bek Spanyol Villarreal Pau Torres (kiri), bek Spanyol Villarreal Alfonso Pedraza (kedua dari kiri) dan gelandang Prancis Villarreal Etienne Capoue (kanan) mencoba bertahan selama final UEFA Europa League pertandingan sepak bola antara Villarreal CF dan Manchester United di Stadion Gdansk di Gdansk pada tanggal 26 Mei 2021.
Gelandang Skotlandia Manchester United Scott McTominay (kanan ke-2) menendang bola saat bek Spanyol Villarreal Pau Torres (kiri), bek Spanyol Villarreal Alfonso Pedraza (kedua dari kiri) dan gelandang Prancis Villarreal Etienne Capoue (kanan) mencoba bertahan selama final UEFA Europa League pertandingan sepak bola antara Villarreal CF dan Manchester United di Stadion Gdansk di Gdansk pada tanggal 26 Mei 2021. (KACPER PEMPEL / POOL / AFP)

Baca juga: Kabar Man United, Ronaldo Malah Tambah Masalah, Rashford Beri Sinyal Ganas, Nama Jan Oblak Mencuat

Baca juga: Legenda Liverpool Ejek Cristiano Ronaldo - CR7 Bikin Permainan Manchester United Makin Bobrok

Fred tidak pernah lepas dari kritikan, didatangkan dari Shakhtar Donetsk dengan harga 52 juta Poundsterling, sejak awal kedatangannya banyak yang meragukannya.

Fred atau Frederico Rodrigues de Paula Santos adalah rekrutan di era Jose Mourinho, dan dianggap sebagai transfer yang percuma.

Berita Rekomendasi

Posisinya adalah gelandang tengah, namun tingginya yang hanya 169 sentimeter, membuatnya sangat diragukan bermain di Inggris.

Permainan keras dan mengandalkan fisik ala Inggris dianggap menjadi kuburan bagi Fred.

Dan benar saja, ia jadi bulan-bulanan dari permainan buruk Manchester United musim 2018, dan dianggap biang keladi prestasi anjlok setan merah.

Ketika Jose Mourinho dipecat, banyak yang mengira Fred juga akan dilepas atau hanya penghangat bangku cadangan di era Ole Gunnar Solskjaer.

Gelandang Manchester United asal Brazil, Fred (kanan) menjegal gelandang Southampton Inggris Che Adams (tengah) saat gelandang Southampton Inggris Theo Walcott (kiri) mendekat selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Southampton dan Manchester United di St Mary's Stadium di Southampton, Inggris selatan pada 22 Agustus 2021.
Gelandang Manchester United asal Brazil, Fred (kanan) menjegal gelandang Southampton Inggris Che Adams (tengah) saat gelandang Southampton Inggris Theo Walcott (kiri) mendekat selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Southampton dan Manchester United di St Mary's Stadium di Southampton, Inggris selatan pada 22 Agustus 2021. (Glyn KIRK / AFP)

Baca juga: Mancini: Seharusnya Fans AC Milan Mencela Donnarumma Saat Laga Milan Vs PSG, Bukan Saat Laga Italia

Namun, yang terjadi sebaliknya.

Fred sama sekali tidak tergantikan, duetnya bersama Scott McTominay nyaris sempurna dan sukses membawa Manchester United menjadi runner-up musim lalu dengan 30 laga di Liga Inggris.

Sedangkan Scott McTominay lebih vital untuk Manchester United.

Usianya baru 24 tahun, dan sudah mengemas 135 penampilan bersama United di semua ajang.

McTominay atau McSauce, sesuai julukan yang didapatkannya dari penggemar United adalah jebolan akademi, dan langsung membuat semua terpana.

Ia adalah sosok yang pekerja keras, Michael Carrick menggambarkannya sebagai nomor 6 dan 8 dalam satu tubuh.

Tidak mudah tentu bagai seorang pemain muda bisa menembus tim utama Manchester United, dan McTominay melakukannya dengan baik.

McTominay bisa bermain di berbagai posisi mulai dari gelandnag tengah, menyerang, bek tengah bahkan fullback.

Kehadirannya kini menjadi vital, dutenya dengan Fred nyaris tidak tergantikan di lini tengah.
Nilai lain yang dimiliki McTominay adalah caranya dalam melakukan analsis laga.

Dikutip dari The Athletic, McTominay tidak pernah mendengarkan komentar atau apapun kritik yang tersaji di media.

Namun, sehari setelah pertandingan, ia akan menonton semua video di laga sebelumnya, mencatat kekurangannya lalu berkomunikasi dengan tim pelatih.

Beruntung bagi McTominay, asisten pelatih Solskjaer adalah Michael Carrick yang dulu merupakan gelandang tengah elite.

Beberapa peningkatan yang didapatkan McTominay musim ini tidak lepas dari diskusinya dengan Carrick dan juga direktur olahraga United, Darren Fletcher.

Gelandang Manchester United asal Prancis Paul Pogba memberi isyarat saat dia pergi setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Newcastle di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 September 2021. Manchester United memenangkan pertandingan 4-1.
Gelandang Manchester United asal Prancis Paul Pogba memberi isyarat saat dia pergi setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Newcastle di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 September 2021. Manchester United memenangkan pertandingan 4-1. (OLI SCARFF / AFP)

Baca juga: Peran Matteo Kovacic di Chelsea, Geser Kante, Andalan Thomas Tuchel dan Duet dengan Jorginho

Dan sejatinya duet Fred dan Scott McTominay sangat berkorban untuk skema Manchester United.

Fred, adalah gelandang serang, yang harus berubah untuk mengakomodasi Pogba sejak awal kedatangannya.

Ia harus beradaptasi untuk memiliki kemampuan defensif, hal yang harus dipelajarinya di tengah kerasnya liga Inggris.

Sedangkan Scott McTominay, tidak pernah menjadi gelandang, sejak awal karirnya di akademi, ia adalah nomor 10 dan berada tepat di belakang penyerang.

Ini yang harus dipahami, bahwa kemitraan Fred dan McTominay sangat tidak ideal untuk sisi bertahan United.

Salah satu alasan mengapa keduanya digeser sebagai pivot dan punya posisi sebagai gelandang yang lebih bertahan adalah untuk mengakomodasi peran paul Pogba di lini tengah.

Pogba harus diberikan ruang untuk mengembangkan permainan, akomodasi inilah yang diberikan oleh Solskjaer dengan mengorbankan Fred dan McTominay.

Kini Solskjaer punya pekerjaan rumah untuk membuat duo Fred dan McTominay tetap menjadi senjata andalan, karena jika tidak, maka United harus kembali menjalani puasa gelar liga Inggris yang sudah sewindu lamanya.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
16
12
3
1
37
16
21
39
2
Chelsea
17
10
5
2
37
19
18
35
3
Arsenal
17
9
6
2
34
16
18
33
4
Nottm Forest
17
9
4
4
23
19
4
31
5
Bournemouth
17
8
4
5
27
21
6
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas