Kushedya Hari Yudo, Roberto Firmino-nya Indonesia, Andalan Sin Tae-yong Meski tak Cetak Gol
Yudo adalah pemain depan yang aktif melakukan pressing kepada lawan, bersama Tae-yong, ia menjadi pemain paling sibuk dalam urusan merebut bola.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberi peran khusus terhadap strikernya Kushedya Hari Yudo pada pertandingan melawan Taiwan pada, Kamis (7/10/2021) malam.
Nama Yudo sempat ramai diperbincangkan lantaran kualitasnya dianggap tak terlalu mentereng untuk mengisi skuat utama di Timnas Garuda.
Ia menggeser striker-striker elit di Indonesia, seperti Ilija Spasojevic, Hari Nur Yulianto sampai Irfan Bachdim.
Baca juga: Terobosan Baru Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Evaluasi Taji Egy dan Chemistry Duo Persebaya
Baca juga: Shin Tae-yong Bahas Penampilan 3 Pemain Debutan Timnas Indonesia hingga Kondisi Cedera Rumakiek
Ketiga nama yang disebutkan tak dipanggil Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia dalam partai Play off Kualifikasi Piala Asia 2023.
Yudo yang selama era kepelatihannya belum mencetak gol sama sekali, tetap dipasang menjadi andalan di lini depan timnas.
Pemain milik Arema tersebut juga diberi peran yang berbeda olehnya, selama karirnya, Yudo merupakan seorang winger murni yang lebih diandalkan sebagai pendobrak pertahanan lawan lewat sisi sayap.
Jika dilihat dari peran yang dimainkan oleh Yudo selama bermain di timnas, pelatih asal Korea Selatan tersebut memiliki alasan tersendiri untuk menjadikan Yudo sebagai striker utama dalam skema yang diusungnya.
Apakah peran tersebut? dan mengapa Yudo yang dipilih?
Berperan sebagai false nine dengan baik
Yudo memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.
Ia juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.
Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.
Yang pertama, adanya Yudo di posisi tersebut membuat jarak antar lini Timnas Garuda tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan Garuda.
Yang kedua, Yudo memberikan ruang bagi Rumakiek dan Evan Dimas untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.