Makna Melatih AS Roma Versi Jose Mourinho - Titik Klimaks Kembalinya Gairah The Special One
Pelatih Jose Mourinho yang berjuluk "The Special One" merasa dirinya kembali menemukan gairah melatih sepak bola sejak menerima pinangan AS Roma.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
"Ini bukanlah pekerjaan dimana usia adalah penting atau memakan fisik," akui Mourinho.
"Ini kebalikan dari pemain, pengalaman hanya bisa membuat anda lebih baik, saya hanya memikirkan pertandingan berikutnya saja sekarang,".
"Semua pertandingan yang saya lakoni dan semua trofi yang saya menangkan sudah ada di saku saya,".
"Saya akan punya waktu untuk melihatnya, saya sekarang fokus untuk memikirkan laga berikutnya saja," tukasnya.
Baca juga: Racikan AC Milan di Bawah Pioli, Andalkan Trio Kessie, Tonali & Brahim Diaz hingga Pujian Baresi
Baca juga: Kebangkitan Juventus Bersama Allegri, Andalkan Bernardeschi, Locatelli dan Chiesa, Pujian Del Piero
Mourinho pun berhasrat untuk bisa memberikan gelar juara kepada AS Roma yang telah memberinya kepercayaan.
Raihan gelar juara dipandang Mourinho akan mampu menambah gairah para penggemar dalam mendukung tim kebangaannya.
Seandainya Mourinho tidak bisa memberikan gelar, ia tetap merasa bangga lantaran bisa menjadi pioner pondasi AS Roma yang dibangun mulai musim ini.
"Saya ingin memberikan gelar kepada klub, karena klub hidup dengan itu, gelar juga meningkatkan gairah penggemar," tegas Mourinho.
"Saya mengerti bahwa cinta untuk AS Roma melampui piala, itu adalah perihal gairah pribadi,".
"Jika gelar itu datang bersamaku, itu akan terasa sempurna,".
"Jika tidak, tetap akan indah lantaran aku bisa berkontribusi pada pembangunan masa depan tim ini yang menjadi impian semua orang," tutup pelatih berjuluk The Special One tersebut.
Gairah melatih sepak bola yang dimiliki Mourinho memang sempat menurun ketika berbagai kritik mengarahnya ketika kembali ke Inggris.
Setelah pemecatan oleh Chelsea, Mourinho mengalami periode tak mudah ketika dipercaya melatih Manchester United.
Ada banyak kritikan yang mengarah kepada Mourinho entah itu metode taktik hingga kekacauan antar pemain di belakang layar.
Baca juga: Habis Ronaldo Terbitlah Pogba, Keresahan Solskjaer Bersama Manchester United Makin Tak Berujung