Pembuktian Vinicius Junior di Real Madrid, Replika Neymar, Geser Hazard, Gacoan Ancelotti
Kemampuan menggiring dan kecepatan Vinicius menjadi senjatanya untuk melewati lawan dan menyisir dari sisi sayap lalu mencetak gol.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bergerak dari sisi kiri pertahanan Shakhtar Donetsk, Vinucius Junior lakukan step over yang mengelabuhi 2 pemain Shakhtar, masuk ke dalam kotak penalti, lakukan keeping bola, lolos dari penjagaan dan boom!
Tendangan keras kaki kiri pemain asal Brasil terebut menghujam gawang Shakhtar Donetsk yang dijaga Anatolii Trubin, gol spektakuler lahir dari kaki winger muda milik Real Madrid, Vinicus Junior.
Tak hanya satu gol spektakuler, ia juga mampu menyumbangkan 1 gol lainnya serta assist cantik kepada winger Real Madrid lainnya, Rodrygo.
Ya, 3 dari 5 gol yang berhasil disarangkan Real Madrid ke gawang Shaktar Donetsk dalam partai Liga Champions pada Rabu, (20/10/2021) berasal dari kaki Vinicius Junior.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Simeone Sebut Kiper Liverpool Sebagai Biang Kerok Kekalahan Atletico Madrid
Baca juga: Hasil Liga Champions: Simeone Sebut Kiper Liverpool Sebagai Biang Kerok Kekalahan Atletico Madrid
Aksi ciamik Vinicius pada laga tersebut seakan menjawab segala kritik dan ekspetasi tinggi yang diberikan kepadanya.
"Melakukan kesalahan merupakan bagian dari sebuah proses, saya akan terus berusaha," Kata Vincius dilansir laman resmi Real Madrid.
"Saya selalu tampil baik di bawah tekanan, bermain untuk tim terbaik di dunia dan bersama para fans, pelatih, dan para pemain hebat menumbuhkan kepercayaan diri saya," Lanjutnya.
Vinicius Junior didatangkan Real Madrid dengan mahar 45 juta euro pada transfer musim panas (24/5/2017).
Dengan tujuan, mengisi lubang di sisi kiri yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo.
Pada saat itu, Peraih lima Ballon d'Or tersebut memilih hijrah ke Juventus.
Vinicius mulai menarik perhatian Madrid saat dirinya membela timnas Brasil di Piala Amerika Latin U-17.
Dalam turnamen tersebut, ia mampu mengemas tujuh gol dan membawa Brasil menjadi juara.
Lalu, ia juga melakoni debutnya bersama tim utama Flamengo pada usia 17 tahun.
Skill olah bola dan kecepatan yang dimikinya membuat ia disamakan dengan Neymar Jr.
Datang di klub sebesar Real Madrid di usia 18 tahun dengan ekspektasi setinggi itu membuat Vinicius terbebani.
Al hasil, karirnya bersama Los Blancos tak berjalan mulus. Dirinya sulit untuk mendapatkan menit bermain di tim utama dan lebih sering dilempar ke tim U-23 Real Madrid.
Karir Vinicus bertambah berat ketika ia mengalami pecah ligamen lutut dan harus absen selama dua bulan.
Ia pun menutup musim 2018/2019 dengan hanya menorehkan 2 gol di Liga Spanyol.
Di musim selanjutnya, Vinicius semakin mendapakan kepercayaan dari pelatih Real Madrid musim itu, Zinedine Zidane.
Dirinya diberi kesempatan bermain sebanyak 38 laga dengan sumbangan 5 gol, sebuah pencapaian yang lumayan untuk pemain seusianya.
Namun, segala kritikan tetap menghampiri pemain yang berposisi di sayap kiri tersebut, ia dianggap pemain tanpa visi dengan terlalu banyak menggiring bola.
Rekan setimnya di Los Blancos, Karim Benzema pun sempat menganggapnya egois.
Karim Benzema terekam sedang berbicara kepada Ferland Mendy soal egoisme Vinicius di Lorong Stadion Borussia Park, Jerman.
"Dia cuma melakukan apa yang dia inginkan, jangan beri dia bola. Dia bermain melawan kita," kata Benzema kepada Mendy.
Hal tersebut, semakin membuat keraguan dan kritikan terus menghampiri Vinicius, orang-orang semakin membenarkan bahwa ia adalah pemain yang egois.
Namun, Vinicus mampu menanggapi hal itu dengan kepala dingin.
"Ada kode yang tidak anda ketahui. Karim dan saya bukan hanya rekan satu tim, tetapi kami profesional dan kami tahu lingkungan di mana kami berada," ucap Vinicus dilansir dari Marca.
Penyelesaian akhir merupakan masalah utama Vinicius. Urusan menggiring bola dan melewati lawan kualitasnya memang di atas rata-rata, tapi keran golnya masih tersumbat.
Di setiap musim, walaupun rajin dimainkan Zidane, golnya tidak pernah lebih mencapai angka lima.
Gemilang bersama Ancelotti
Pergantian kursi kepelatihan Real Madrid dari Zidane ke Carlo Ancelotti menghadirkan tanda tanya soal bagaimana Vinicius dapat berkembang.
Ancelotti bukan nama asing bagi Los Blancos. Ia pernah bekerja di Santiago Bernabeu pada musim 2013/2015.
Pelatih asal Italia itu dikenal sebagai pelatih yang handal dalam memaksimalkan kapasitas pemain di timnya.
Itu menjadi alasan kenapa Real Madrid tak terlalu agresif di transfer musim ini meski kehilangan banyak pemain inti.
Di lini depan, Ancelotti memilih memulangkan Gareth Bale yang dipinjamkan ke Tottenham Hotspurs.
Kedatangan Bale membuat saingan Vinicius semakin banyak, menit bermainnya pun diprediksi akan semakin sedikit.
Benar saja, di laga perdana Liga Spanyol yang mempertemukan Real Madrid melawan Alaves, Ancelotti lebih memilih trio Hazard-Benzema-Bale, Vinicius duduk di bangku cadangan.
Kesempatan bermain Vinicius pun datang pada menit ke-66 dengan menggantikan Eden Hazard.
Pemain berusia 21 tahun itu berhasil tampil impresif dengan mencatatkan dua dribble sukses.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mencetak gol di menit akhir pertandingan.
Menyambut umpan Alaba dari sisi kiri, Vinicus berhasil menyundul bola untuk menaklukan kiper Alaves.
Los Blancos pun sukses meraih kemenangan dengan skor 4-1.
Sebuah start manis untuk Real Madrid dan Vinicius.
Penampilan Vinicius semakin bertaji di pekan kedua Liga Spanyol saat Los Blancos bertemu Levante.
Kembali masuk dari bangku cadangan, Vinicius berhasil mencatatkan namanya di papan skor sebanyak dua kali.
Gol pertama berhasil ia cetak dengan cara yang berkelas, lepas dari jebakan offside, Vinicius mampu berlali lebih cepat dari bek Levante dan melakukan finishing dengan kaki kiri.
Di menit akhir, saat orang-orang mengira bahwa Real Madrid akan kalah, Vinicius datang sebagai penyelamat.
Gol keduannya berhasil menghindarkan Los Blancos dari kekalahan yang memalukan.
Berkat penamilan gemilang Vinicius di dua laga awal, dirinya dipercaya Ancelotti untuk bermain sebagai starter di tiga laga selanjutnya, baik untuk Liga Spanyol maupun Liga Champions.
Ia berhasil membuat Bale dan Rodrygo lebih banyak duduk di bangku cadangan sekaligus menggeser Eden Hazard untuk bermain di kanan.
Ancelotti tidak pernah meragukan kemampuan Vinicius. Ia menilai Vinicus sebagai salah satu pemain muda paling berbakat di Dunia.
Kemampuan menggiring dan kecepatan Vinicius menjadi senjatanya untuk melewati lawan dan menyisir dari sisi sayap.
Namun, hal itu saja tidak cukup, untuk menjadi bintang Vinicius harus mampu berkontribusi dalam hal mencetak gol.
"Saya telah mengatakan kepadanya (Vinicius) bahwa untuk mencetak gol, ia harus melakukan satu atau dua sentuhan. Sulit untuk mencetak gol dengan empat atau lima sentuhan," kata Ancelotti dilansir dari BT Sport.
Vinicius pun berhasil mejawab saran Ancelotti di dalam lapangan, ia juga merasa kehadiran Ancelotti memberi dampak besar bagi karirnya.
“Carlo Ancelotti memberi saran kepada saya untuk mengurangi sentuhan sebelum menendang bola,"
"Sang pelatih terus memberi bantuan kepada saya ketika kami bekerja sama di Valdebebas dan itu membuat saya terus berkembang di dalam lapangan,” kata Vinicius Junior dalam wawancaranya bersama AS.
Total, Vinicius Junior telah menyumbangkan 7 gol dan 5 assist dari 11 pertandingan bersama Real Madrid di seluruh kompetisi musim 2021/2022.
Catatan tersebut merupakan torehan terbaiknya sepanjang membela Real Madrid selama 3 musim, ia menemukan sentuhan magisnya bersama Real Madrid di musim ini.
Jelas torehan tersebut akan terus bertambah, mengingat kompetisi yang masih panjang serta peningkatan performa Vincius yang semakin pesat dibawah nahkoda Carlo Ancelotti.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.