Timnas U-23 Indonesia Kalah Terhormat, Sejak Awal Dirugikan, Kenapa Australia Ikut Kompetisi Asia?
Dalam prosesnya, Timnas U-23 Indonesia kalah secara terhormat. Bertarung sekuat tenaga melawan tim yang memang kelasnya berada di atas mereka.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
The Sun dalam publikasinya pada 2019 menyebutkan bahwa Australia memilih bergabung dengan AFC agar bisa lolos langsung ke Piala Dunia tanpa melewati play-off.
Sebelumnya, The Socceroos yang selalu menjadi raja sepak bola Oseania harus melewati babak play-off untuk lolos ke Piala Dunia.
Sebab, FIFA hanya memberikan jatah setengah slot kepada OFC ke Piala Dunia, yaitu juara kualifikasi regional Oseania akan melawan negara dari konfederasi lain pada babak play-off.
Sebelum 2006, Australia selalu kalah pada babak play-off Kualifikasi Piala Dunia yaitu dari Korea Utara (1966), Israel (1970), Skotlandia (1986), Argentina (1994), Iran (1998), dan Uruguay (2002).
Keengganan FIFA memberikan satu tiket langsung lolos ke Piala Dunia kepada OFC membuat Australia lebih memilih bergabung dengan AFC yang menyediakan empat tiket lolos langsung ke Piala Dunia via babak kualifikasi.
Menariknya, pada 2006 yang merupakan tahun terakhir Australia bermain di bawah OFC, mereka bisa mengalahkan Uruguay pada babak play-off Kualifikasi Piala Dunia 2006.
Pada 1 Januari 2006, Australia secara resmi menjadi anggota ke-46 AFC. Kemudian pada 27 Agustus 2013, mereka masuk sebagai anggota ASEAN Football Federation (AFF).
Dengan begitu, timnas Australia dan juga klub-klub Negeri Kanguru dapat berkompetisi di Asia.
Sejak bergabung dengan AFC pada 2006, The Socceroos pun selalu lolos ke Piala Dunia.
Namun, meski sudah menjadi anggota AFC dan AFF, timnas Australia tidak berpartisipasi pada Piala AFF yang merupakan turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara.
Sydney Morning Herald dalam artikel mereka pada 2019 menyampaikan bahwa Australia tidak diizinkan mengikuti Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger) meski sudah menjadi anggota AFF sejak 2013.
Alasannya, timnas senior Australia dianggap terlalu superior jika dibandingkan dengan tim-tim Asia Tenggara lainnya.
Sempat berencana ikut Piala AFF 2020
Setelah menghabiskan lima tahun sebagai anggota "sampingan" AFF, Federasi Sepak Bola Australia (FFA) sempat membuka peluang mengirimkan timnas senior mereka untuk tampil di Piala AFF pada 2019 lalu.
FFA melihat, turnamen Piala AFF dapat menarik banyak penonton melalui siaran televisi.
Selain itu, mereka juga menilai bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah mengalami peningkatan pesat. Trofi Piala AFF. Lihat Foto Trofi Piala AFF.(Dok. AFF Suzuki Cup)
"Hubungan kami di ASEAN sekarang adalah melihat Suzuki Cup (Piala AFF) yang secara tradisional dianggap terlalu kuat bagi kami," kata Ketua FFA David Gallop pada 2019 lalu.
"Namun, karena banyak negara tersebut sudah meningkatkan kekuatan dan mempertimbangkan faktor komersial Australia dan hak pasar, itu (tampil di Piala AFF), layak dipelajari," ujar Gallop menambahkan.
Akan tetapi, hingga saat ini, Australia belum tampil di Piala AFF. Adapun, Piala AFF 2020 bakal digelar pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 mendatang. (SuperBall/Kompas,com)
Sebagian artikel ini telah tayang di SuperBall dengan Judul "Timnas U-23 Indonesia Tersingkir dengan Kepala Tegak, karena Sejak Awal Dirugikan" dan Kompas.com dengan judul "Mengapa Timnas Australia Bisa Ikut Kompetisi di Asia?"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.