Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Harus Begadang, Mengapa Pertandingan Liga Champions Digelar Saat Jam Tidur di Indonesia?

Selain untuk memanjakan para penggemar sepak bola di eropa, penerapan waktu kick off tersebut juga untuk kepentingan komersil pemegang hak siar.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Harus Begadang, Mengapa Pertandingan Liga Champions Digelar Saat Jam Tidur di Indonesia?
Olga MALTSEVA / AFP
Pemain depan Juventus dari Spanyol Alvaro Morata sebelum pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Zenit St. Petersburg dan Juventus di Saint Petersburg pada 20 Oktober 2021. 

Prioritas juga diberikan kepada para penikmat sepak bola eropa yang berada di San Francisco, Amerika Serikat.

Ketika di Eropa masih berada di jam 21:00, maka Amerika Serikat sudah memasuki jam makan siang atau pukul 12.00.

Hal tersebut membuat para warga di sana dapat menonton Liga Champions di jam istirahat kerja dan sekolah.

Selain untuk memanjakan para penggemar sepak bola di sana, penerapan waktu kick off tersebut juga untuk kepentingan komersil pemegang hak siar.

Waktu kick off tersebut dirasa menjadi waktu yang pas untuk menjadi jadwal tetap pertandingan Liga Champions dimulai.

Lantaran, selama bertahun-tahun para pemegang hak siar televisi ataupun layangan streaming selalu meraup untung yang menggiurkan.

Waktu ideal untuk para pekerja dan pelajar di sana

BERITA TERKAIT

Penerapan waktu kick off Liga Champions juga dibuat untuk menghargai para warga yang sedeng bekerja dan menuntut ilmu.

Malam hari adalah waktu bagi para warga di sana untuk beristirahat dan mencari hiburan, salah satunya adalah dengan datang ke stadion untuk menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding.

Faktanya, memang sangat jarang bagi warga di sana untuk membolos atau mengambil cuti hanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Para petinggil UCL mengsiasati hal tersebut dengan memberi kesempatan dan kenyamanan bagi mereka untuk memberikan hiburan berupa pertandingan sepak bola.

Itulah yang menjadi alasan, sangat jarang kita melihat ada bangku yang kosong di stadion saat pertandingan Liga Champions.

Baik untuk tim tuan rumah ataupun tim tamu, selalu ada para suporter yang datang ke stadion untuk memberi dukungan kepada tim kesayangan mereka.

Suporter FC Koeln yang menginvasi Stadion Emirates, London, untuk mendukung laga tim mereka melawan Arsenal pada partai Liga Europa, 14 September 2017. ADRIAN DENNIS/AFP/BOLASPORT.COM
Suporter FC Koeln yang menginvasi Stadion Emirates, London, untuk mendukung laga tim mereka melawan Arsenal pada partai Liga Europa, 14 September 2017. ADRIAN DENNIS/AFP/BOLASPORT.COM (Adrian Dennis/AFP/BolaSport.com)

Ultras-ultras di eropa memang tak kalah fanatiknya dengan di Indonesia, mereka rela merogoh kocek kerja mingguan, menyisihkan uang saku, hingga menjual barang berharganya hanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas