Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Xavi, Si Guardiola Jilid II Datang, Ini 4 Adaptasi Xavi Agar Barcelona Keluar dari Zona Medioker

Beberapa adaptasi yang bisa Xavi tularkan kepada Barca atas kejeniusannya selama melatih Al Sadd untuk mengeluarkan Blaugrana dari zona medioker

Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Xavi, Si Guardiola Jilid II Datang, Ini 4 Adaptasi Xavi Agar Barcelona Keluar dari Zona Medioker
KARIM JAAFAR / AFP
Pelatih Sadd Xavi berbicara kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola final Piala Amir antara Al-Sadd dan Al-Rayyan di Stadion Al-Thumama di ibukota Doha pada 22 Oktober 2021. 

Dilansir transfermarkt dan sofascore, selama menukangi Al Sadd, Xavi telah menggunakan 5 formasi berbeda.

Mulai dari formasi 3 bek dengan skema 3-4-2-1 dan 3-1-4-2. Serta formasil 4 bek dengan skema 4-3-3, 4-1-4-1, dan 4-2-3-1.

Reaksi pelatih Sadd Xavi selama pertandingan sepak bola final Piala Amir antara Al-Sadd dan Al-Rayyan di Stadion Al-Thumama di ibukota Doha pada 22 Oktober 2021.
Reaksi pelatih Sadd Xavi selama pertandingan sepak bola final Piala Amir antara Al-Sadd dan Al-Rayyan di Stadion Al-Thumama di ibukota Doha pada 22 Oktober 2021. (KARIM JAAFAR / AFP)

Sepanjang musim lalu dan musim ini, Xavi cenderung memakai formasi 3-4-1-2 atau 4-2-3-1.

Dengan formasi tersebut, ia mempertahankan identitasnya selama di Barcelona, yaitu bermain dengan tiki-taka.

Jika diakumulasi dari awal Xavi melatih hingga musim ini, catatan penguasaan bola Al sadd sebesar 64%, dengan tingkatan akurasi passing per pertandingan sebanyak 88.5%.

Dari statistik tersebut dapat dilihat, bagaimana cara Xavi meraih kejayaan bersama Al Sadd menggunakan cara yang elegan, menguasai pertandingan mengutamakan umpan dari kaki ke kaki.

Xavi adalah pelatih yang jenius dengan skemanya, ia dapat memainkan 2 formasi sekaligus dalam 1 pertandingan, hal yang juga sering dilakukan oleh Pep Guardiola.

Berita Rekomendasi

Optimalkan peran full back & gelandang

Saat memakai skema 4-2-3-1, Al Sadd sering kali terlihat mengubah skemanya di tengah laga menjadi 4-1-4-1 dan saat mengalami kebuntuan, Al Sadd tampil lebih menyerang dengan skema 2-1-4-3, ia menarik bek kanan dan bek kiri ke depan sejajar dengan para gelandang.

Skema yang Xavi terapkan untuk Al Sadd tentu saja sangat cocok untuk Barcelona. Dalam skuat Blaugrana, mereka memiliki dua full back dengan naluri menyerang yang tinggi, yaitu Sergino Dest dan Jordi Alba.

Keduanya tentunya tak kesulitan untuk mendobrak lini serang Barca dari sisi tepi, atribusi yang mereka miliki cocok jika didorong lebih ke depan.

Bek Barcelona AS Sergino Dest (kanan) mencetak gol selama pertandingan sepak bola grup G Liga Champions UEFA antara Dynamo Kiev dan Barcelona di stadion Olympiyskiy di Kiev pada 24 November 2020.
Sergei SUPINSKY / AFP
Bek Barcelona AS Sergino Dest (kanan) mencetak gol selama pertandingan sepak bola grup G Liga Champions UEFA antara Dynamo Kiev dan Barcelona di stadion Olympiyskiy di Kiev pada 24 November 2020. Sergei SUPINSKY / AFP (Sergei SUPINSKY / AFP)

Selain itu, di Al Sadd, saat pasukan Xavi membangun serangan, seorang gelandang akan turun menjadi single pivot untuk mengalirkan bola dari belakang.

Single pivot tersebut juga ditugaskan untuk membantu 2 bek tengah dalam fase bertahan sekaligus menjadi sosok pengatur tempo dan pendistribusi bola.

Ya, hal tersebut bisa dipakai Xavi saat mulai menukangi Barcelona, skuat Blaugrana memiliki dua pemain pivot mumpuni yaitu Sergio Busquets dan Frankie de Jong.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Barcelona
14
11
1
2
42
14
28
34
2
Real Madrid
13
9
3
1
28
11
17
30
3
Atlético Madrid
14
8
5
1
21
8
13
29
4
Villarreal
13
7
4
2
25
21
4
25
5
Athletic Club
14
6
5
3
20
13
7
23
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas