Xavi, Si Guardiola Jilid II Datang, Ini 4 Adaptasi Xavi Agar Barcelona Keluar dari Zona Medioker
Beberapa adaptasi yang bisa Xavi tularkan kepada Barca atas kejeniusannya selama melatih Al Sadd untuk mengeluarkan Blaugrana dari zona medioker
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez selangkah lagi akan resmi menjadi pelatih Barcelona usai klub asal Qatar, Al Sadd bersedia melepas sang juru taktik berusia 41 tahun itu.
“Pihak Al-Sadd telah menyetujui kepindahan Xavi ke Barcelona setelah klausul pelepasan yang ditetapkan dalam kontrak,"
"Kami telah menyepakati kepindahan Xavi ke Barcelona di masa depan," pernyataan resmi Al Sadd dilansir Fabrizio Romano.
Baca juga: Breaking News: Al Sadd Lepas Kepergian Xavi, Penantian Barcelona Tuntas Selangkah Lagi
Baca juga: Jika Xavi Jadi Pelatih Barcelona, Aib Los Cules Versi Sergio Aguero Bakal Hangus
Ya, kedatangan Xavi menuju Barcelona tentunya menjadi kabar baik untuk para pendukung tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut.
Xavi tak hanya hebat dalam mengolah si kulit bundar, ia juga jenius dalam meracik strategi kala melatih Al Sadd.
Pada musim pertamanya bersama Al Sadd (2019/2020) pelatih asal Spanyol itu sukses mempersembahkan 3 trofi (Qatar Crown Prince Cup, Sheikh Jassim Cup, dan Qatari Stars Cup).
Di musim selanjutnya, Xavi berhasil membawa Al Sadd menjuarai Liga Qatar 2020/2021 dengan catatan luar biasa.
Al Sadd sukses menjadi juara dengan koleksi 60 poin dari 22 pertandingan. Memenangkan 19 pertandingan, 3 hasil imbang, dan 0 kekalahan.
Ada beberapa detail penting yang bisa Xavi tularkan kepada Barcelona atas kejeniusannya selama melatih Al Sadd untuk mengeluarkan Blaugrana dari zona medioker.
Mengembalikan tiki taka
“Lihat daftar skuat kami,” kata Koeman ketika ditanya tentang komposisi dan gaya Barcelona dilansir Marca.
“Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri," Lanjut pelatih asal belanda tersebut.
Kalimat Koeman yang menegaskan bahwa ia menyerah untuk bermain dengan skema tiki taka, filosofi bermain Barcelona dari musim ke musim.
Xavi dengan kegemilangannya bersama Al Sadd berpeluang besar untuk mengembalikan tiki taka ke dalam permainan Blaugrana.