Lima Wonderkid Paling Berpotensi Raih Golden Boy 2021, Pemain United & Barcelona Terdepan
Lima wonderkid terbaik yang paling berpotensi raih Golden Boy Award 2021. Dengan indikator: performa musim lalu, performa musim ini, & Menit Bermain.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini,"lanjutnya
Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol.
Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.
Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.
Total, ia telah mengemas 3 caps bersama timnas Spanyol, Enrique tak segan memasang Gavi untuk tampil di laga semi final dan final di turnamen sebesar UEFA Nations League.
Gavi pun mampu menjawab kepercayaan Enrique dengan ciamik, ia tak malu-malu bermain bersama para pemain senior di La Furia Roja.
Gavi menjadi pemain paling potensial untuk Barcelona dan eropa musim ini, di usia yang baru menginjak 17 tahun, ia mampu menunjukkan kualitas dan mentalitas bermain yang luar biasa.
Mason Greenwood (Manchester United)
Mason Greenwood adalah pemain asli akademi Manchester United yang diorbitkan oleh Ole Gunnar Solskjaer sejak musim 2019/2020 untuk memperkuat tim utama Setan Merah.
Saat itu, pemain asal Inggris itu masih berusia 18 tahun, namun kontribusinya begitu istimewa untuk Manchester United, sumbangan 19 gol dan 4 assist berhasil ia torehkan untuk Setan Merah.
Hal tersebut membuat dirinya semakin dipercaya Ole untuk tampil lebih banyak di musim selanjutnya bersama tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
"Pada saat Anda bermain untuk klub besar seperti Manchester United, saya pikir itu merupakan tes yang cukup baik, namun juga bisa dikatakan juga cukup sulit,” Kata Solskjaer, dilansir Daily Mail.
“Saya senang dan dia (Greenwood) hanya perlu mempertahankan level itu. Masih bisa lebih baik lagi, dan sikapnya sejauh ini berkelas," lanjutnya.
Dan benar saja, seperti apa yang diminta oleh pelatih asal Norwegia tersebut, Greenwood sukses mempertahankan level permainannya untuk Setan Merah setelah debut musimnya bersama United yang mentereng.
Di musim 2020/2021, Greenwood yang lebih banyak di pasang sebagai winger kanan Setan Merah sukses memberi sumbangan 12 gol dan 6 assist dan membawa Setan Merah bertengger di posisi kedua klasemen Liga Inggris.
Musim ini, ia kembali menjadi tulang punggung untuk United, kehadiran pemain-pemain ternama seperti Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho tak membuat ia dilupakan oleh Solskjaer.
Justru sebaliknya, ia menjadi tandem yang pas untuk Ronaldo saat Setan Merah bermain dengan skema 4-2-3-1.
Kemampuan dribel dan ketajamannya adalah atribut utama yang dimiliki oleh pemain berpostur 182cm tersebut.
Dilansir Fbref, dribbles completed Greenwood berada di angka 1.73 per pertandingan, pergerakannya dari sisi kanan yang menusuk mampu membuat serangan United lebih berbahaya.
Catatan xG pemain yang dijuluki the next van Persie tersebut juga berada di angka 2.0 per pertandingan di Liga Inggris.
Itu membuktikan bahwa ketajamannya mampu membuat serangan United lebih rancak dan mengancam pertahanan lawan.
Musim ini, ia telah bermain sebanyak 13 pertandingan untuk Setan Merah dengan torehan 4 gol dan 1 assist. Tentu jumlah tersebut akan terus bertambah, selain bermain sebagai winger, Greenwood juga mampu dipasang sebagai striker murni.
Jamal Musiala (Bayern Munchen)
Juru taktik Bayern Munchen saat itu, Hansi Flick melihat Musiala sebagai pemain yang spesial.
Pada Juni 2020, Musiala masuk dalam pemain cadangan Bayern dalam partai menghadapi Borussia Monchengladbach.
Lalu sepekan setelahnya, Musiala dipercaya untuk tampil pertama kalinya bersama tim utama Die Rotten saat menghadapi Freiburg.
Ia pun menjadi pemain paling muda sepanjang sejarah yang bermain di Bundesliga pada usia 17 tahun 115 hari.
Sejak saat itu, Musiala menajadi pemain favorit Hansi Flick untuk mengisi lini tengah dan sayap Die Rotten, hingga menorehkan rekor demi rekor.
Musiala menjadi pemain muda paling menonjol di Bundesliga bersama Giovanni Reyna (Brussia Dortmund) dan Florian Wirtz (Bayern Leverkusen).
Musiala juga memberikan dimensi permainan yang baru di skuat Bayern Munchen, pemain berusia 18 tahun tersebut memiliki kemampuan dribel yang mumpuni.
Saat melakukan dribel, bola begitu lengket di kakinya, sangat sulit untuk mampu direbut lawan, statistiknya pun juga luar biasa.
Dilansir Fbref, dribbles completed Musiala berada di angka 3.17, lebih tinggi diantara pemain sayap Munchen lainnya, Serge Gnabry.
Berkat kemampuan dribelnya tersebut, Musiala mampu beroperasi di banyak posisi di lini serang. Ia bisa menjadi gelandang serang, atau winger dengan peran yang lebih inverted.
Dengan kemampuannya yang mentereng, membuat nama Musiala masuk ke dalam skuat timnas Jerman dalam ajang Piala Eropa 2020, ia menjadi pemain paling muda saat Der Panzer saat itu.
Di Bayern Munchen, meskipun harus bersaing dengan deretan gelandang dan winger elit, dirinya tetap memiliki kesempatan bermain yang banyak.
Musim ini saja, Musiala telah bermain sebanyak 15 kali bersama Die Rotten di seluruh kompetisi dengan sumbangan 4 gol dan 4 assist.
Hansi Flick adalah salah satu orang yang paling percaya dengan bakat Musiala, baik saat menukangi Bayern Munchen ataupun Timnas Jerman, Musiala selalu menjadi pemain muda yang dilirik Flick untuk mengisi skuat dan diberi menit bermain.
"Musiala? dia memiliki kemampuan dribel yang bagus, insting mencetak golnya juga tajam, saya bisa memberinya peran di tengah dan samping, dia luar biasa," Kata Hansi Flick dilansir BT Sport.
Bukayo Saka (Arsenal)
Bukayo Saka adalah produk akademi Arsenal yang mencintai klub asal London Utara tersebut sejak kecil, ia tampil melejit di Hale End dan selalu menjadi pilihan utama dalam skuat kelompok umur Arsenal.
Atas penampilan gemilangnya, Saka pun menjadi incaran klub-klub elit eropa. Namun, kecintaannya terhadap Arsenal membuat dirinya memutuskan untuk bertahan.
"Saya mendapatkan tawaran bergabung dari Spurs, Fulham, dan Chelsea, namun saya hanya memilih Arsenal," kata Saka dilansir Football London.
"Saya bahagia di sini dan senang dengan cara Arsenal bermain, jadi itu pilihan yang sangat mudah," lanjutnya.
Saka melakoni debutnya bersama skuat utama Arsenal pada musim 2018/2019, kala The Gunners bertanding di Liga Eropa menghadapi tim asal Ukraina, FC Vorskla Poltava.
Saat itu, pemain berusia 20 tahun tersebut dimasukkan pada menit ke-68 untuk menggantikan gelandang Arsenal yang kini bermain bersama Juventus, Aaron Ramsey.
Bermain selama 22 menit, Saka tampil gemilang, kemampuannya dalam melakukan dribel dan menciptakan peluang beberapa kali mampu merusak fondasi pertahanan lawan.
Satu umpan kunci, dua dribble succes, dan satu shots on goal berhasil ia torehkan hanya dalam waktu 22 menit bermain di lapangan.
Atas kegemilangannya tersebut, Saka pun menjadi lebih sering dipanggil untuk mengisi skuat utama The Gunners di era kepelatihan Unai Emery.
Bersama pelatih yang kini menahkodai Villareal tersebut, Saka mendapatkan banyak kesempatan tampil pada musim 2019/2020.
Di ajang Liga Primer Inggris, Saka tampil sebanyak 26 kali. Lalu, di Liga Europa dan Piala FA, Saka bermain sebanyak 10 kali.
Jika dikalkulasi, punggawa Timnas Inggris itu tampil sebanyak 38 kali dan sukses menyumbangkan 4 gol dan 11 assist.
Di musim selanjutnya, kepergian Unai Emery tak membuat Bukayo Saka luput dari sang penerus tongkat kepelatihan, Mikel Arteta.
Di tangan juru taktik asal Spanyol tersebut, Saka lebih diberi kepercayaan untuk bermain sebagai starter dan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Di era kepelatihan Arteta juga sang pemain mendapatkan panggilan Timnas Inggris untuk pertama kalinya di usia 19 tahun.
Saka menjadi tumpuan lini depan The Gunners dari musim lalu hingga sekarang, bermain sebagai winger kanan, sang pemain mampu menunjukan performa gemilang dengan rajin menyubangkan assist dan peluang berbahaya.
Sejak musim lalu, Saka telah mencatatkan 14 assist untuk The Gunners di seluruh kompetisi, menjadi yang terbanyak di antara pemain Arsenal lainnya.
Pergerakannya yang gesit dan sering berada di kotak 16 membuat ia menjadi penyumbang penalti terbanyak untuk Arsenal, penalty kicks won sang pemain berada di angka 0.08 per pertandingan.
Saka pun berhasil menendang pemain termahal Arsenal sepanjang sejarah, Nicolas Pepe untuk duduk manis di bangku cadangan.
Musim ini, Saka telah bermain sebanyak 12 pertandingan untuk The Gunners dengan sumbangan 2 gol dan 2 assist.
(Tribunnews.com/Deivor)