"Saya absen selama hampir satu bulan dan karena saya terburu-buru untuk kembali, saya merasa tidak sepenuhnya fit. Saya harus banyak bekerja untuk tim dan saya tidak memiliki kejelasan yang diperlukan untuk mencetak gol dan siap 100 persen."

Morata juga seakan mengeluhkan posisi bermainnya yang nomaden alias berpindah-pindah.

Ia kadang menjadi nomor 9 murni, atau bahkan berubah perannya sebagai penyerang sayap.

“Dalam beberapa pertandingan terakhir saya bermain di sebelah kiri, hampir sebagai pemain sayap. Tetapi yang penting adalah bermain dan melakukan apa yang diinginkan pelatih."

Namun eks pemain Real Madrid ini menyayangkan banyaknya kritikan yang mengarah kepadanya ketika ia berusaha untuk tampil sebaik mungkin.

Banyaknya tudingan miring bahkan membuat Morata sempat ingin menjadi "kaum rebahan" saja.

"Ada saatnya saya berpikir berat untuk menanggung ini semua dan saya tak ingin bangun dari tempat tidur," jelasnya.

"Saya telah mengalami banyak periode buruk, saya harapkan dengan pola pikir dan kerja keras yang lebih, masalah ini akan berlalu," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Giri)