Tentang Sergio Aguero, Pensiun Dini, & Risiko Serangan Jantung yang Menghantui Pesepakbola
Intensitas latihan serta mobilitas para pesepakbola yang cukup menguras tenaga dapat mengakibatkan kelemahan jantung.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Usai insiden mengerikan tersebut, pemain milik Inter Milan itu harus menggunakan defibrillator, alat yang berfungsi untuk memberikan tekanan elektrik agar jantung bisa bekerja secara normal.
Imbasnya, Inter Milan secara resmi mengatakan bahwa Cristian Eriksen tidak bisa melanjutkan karirnya di klub yang bermarkas di stadion San Siro tersebut.
"Mengacu pada hak registrasi Eriksen, perlu dicatat bahwa pemain tersebut untuk sementara dilarang oleh otoritas medis Italia dari aktivitas olahraga musim ini akibat cedera serius yang menimpanya di Kejuaraan Eropa pada Juni lalu," tulis pernyataan di situs resmi Inter Milan.
Hanya dalam jangka waktu satu tahun, sudah ada dua pemain sepakbola top eropa yang mengalami masalah cukup serius ini.
Lalu, yang menjadi pertanyaan, mengapa risiko penyakit dan serangan jantung begitu menghantui para pemain sepakbola?
Risiko Serangan Jantung Bagi Pemain Sepakbola
Berdasarkan laporan Owen Anderson dalam artikelnya yang berjudul "Heart Attack Risks Are Greater for Athletes Who compete In Endurance Sports", kemungkinan pesepak bola terserang penyakit jantung sama seperti yang dialami atlet olahraga ketahanan.
Dalam tulisannya, Owen menyebutkan satu dari 50.000 atlet olahraga ketahanan (balap sepeda, triatlon, maraton, dan sebagainya) berisiko tinggi mengalami serangan jantung.
Penemuan tersebut diperoleh seteleh Owen meneliti kandungan enzim cardiac troponin I pada 38 atlet sepeda yang mengikuti kompetisi Tyrolean Otztaler Radmarathon pada tahun 1999.
Enzim cardiac troponin sendiri merupakan enzim yang lazim terkandung dengan jumlah yang tinggi pada darag seseorang yang terdeteksi mengalami serangan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan cardian troponin I meningkat pada 13 pesepeda setelah mengikuti kompetisi Tyrolean Otztaler Radmarathon.
Tiga faktor yang menjadi pemicu adalah faktor usia, catatan waktu, dan intensitas latihan.
Menurut Owen, hal tersebut juga berlaku bagi atlet sepakbola. Pemain sepakbola profesional rata-rata menempuh total 9-12 km per laganya.
Ditambah adanya aktifitas tambahan dalam sepak bola yang menguras energi seperti sprint, menendang, dan melompat.