San Marino vs Inggris; Ada Monster Ciptaan Mo di Skuat Inggris Saat ini, Kemungkinan Jadi Starter
Menjadi monster, itulah titah Jose Mourinho untuk Tammy Abraham. Di mata pelatih AS Roma ini, Abraham telalu manis, dan lunak untuk jadi ujung tombak
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Southgate bakal rotasi pemain lawan San Marino
- Tammy Abraham kemungkinan bakal jadi starter
- Ia diprovokasi Mourinho agar lebih buas di kotak penalti
TRIBUNNEWS.COM, SERRAVALE- Menjadi monster, itulah titah Jose Mourinho untuk Tammy Abraham.
Di mata pelatih AS Roma ini, Abraham telalu manis, dan lunak untuk jadi ujung tombak.
"Dia minta saya jadi monster! Dia bilang saya terlalu baik. Saya harus menunjukkan agresivitas. Buas, kasar, dan kejam. Saya berusaha seperti itu sekarang," kata mantan striker Chelsea berusia 24 tahun ini.
Dan Abraham memang jadi lebih sangar sekarang.
Di Serie A, yang para beknya disebut lebih cerdas serta kuat, dia berhasil mengemas tiga gol, dan dua assists dari 12 laga.
Aksi sangar sang "monster" ini membuatnya dipanggil Gareth Southgate ke timnas Inggris. Sebelumnya, ia dilupakan saat Euro 2020 lalu.
Saat Inggris melumat Albania 5-0 (13/11), Abraham masuk di menit ke-63 menggantikan Harry Kane. Dia gagal mencetak gol di laga itu, namun tampil cukup menjanjikan.
Southgate kemungkinan memasang Abraham sebagai starter saat Inggris menyambangi markas San Marino dalam pekan kesepuluh grup I Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadion Olimpico, Serravalle, Selasa (16/11) dini hari nanti.
Di laga ini, sang pelatih memang berniat melakukan rotasi pemain. Mengistirahatkan para pemain pilar, dan menurunkan para pemain pelapis untuk menambah jam terbang.
Inggris saat ini di puncak grup I dengan 23 poin dari sembilan laga. Terpaut tiga poin dari pesaing utama, Polandia.
Posisi mereka bisa dibilang sangat aman. Namun, di atas kertas, tim Tiga Singa bisa jadi turun ke posisi dua --yang artinya harus melalui babak playoff-- jika kalah minimal 6- dari San Marino, dan Polandia di sisi lain mengalahkan Hongaria.
Skenario itu bisa dibilang mustahil. Pasalnya, San Marino adalah tim juru kunci yang belum pernah menang, maupun seri. Tujuh laga mereka selalu kalah. Mencetak satu gol dengan kebobolan 35 gol.
Karena itulah, duel kontra San Marino dini hari nanti bisa dibilang adalah ajang unjuk giginya para pemain pelapis tim Tiga Singa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.