Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Praktik Curi Umur Hingga Main Dukun, Akmal Beberkan Potret Suramnya Pembinaan Sepakbola Tanah Air

Praktik curi umur hingga main dukun juga ada di sepakbola kita dari sisi pembinaan yang bikin prestasi Timnas jalan di tempat

Penulis: Lusius Genik Ndau Lendong
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Praktik Curi Umur Hingga Main Dukun, Akmal Beberkan Potret Suramnya Pembinaan Sepakbola Tanah Air
Dokumentasi Akmal Marhali
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali saat bertemu dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Plt Sekjen Yunus Nusi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sepakbola sekaligus Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali menyoroti minimnya prestasi tim nasional Indonesia di kompetisi sepakbola kancah internasional. 

Terakhir kali timnas menjuarai SEA Games misalnya terjadi 20 tahun silam.

Baca juga: Akmal Marhali: Juara-Degradasi di Liga Sepakbola Nasional Sudah Ketahuan Sebelum Kompetisi Dimulai




Tepatnya saat timnas Indonesia menyabet gelar juara SEA Games yang berlangsung di Manila, Filipina, 4 Desember 1991. 

Sesudahnya prestasi-prestasi Indonesia di bidang sepakbola, khususnya di tingkat internasional, seakan redup. 

Baca juga: Aksi Heroik Elkan Baggott, Cedera Usai Selamatkan Blunder Pemain Timnas, Kini Dirawat Ipswich Town

Koordinator SOS Akmal Marhali.
Koordinator SOS Akmal Marhali. (Ist for ribunnews.com)

Baca juga: Akmal Marhali: Juara-Degradasi di Liga Sepakbola Nasional Sudah Ketahuan Sebelum Kompetisi Dimulai

"Ukuran keberhasilan dalam olahraga tentu prestasi. Selama prestasi bola kita tidak berada di level yang membanggakan, kita bisa mengatakan bahwa sepakbola kita ini gagal," ucap Akmal saat berbincang dengan wartawan tribunnews.com di program Superball Live, Kamis (18/11/2021). 

Akmal mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia memiliki sumberdaya manusia (SDM) yang memadai.

BERITA TERKAIT

Dengan jumlah penduduk 271 juta, Indonesia harusnya bisa menghasilkan lebih banyak atlet sepakbola berkualitas dibanding negara-negara di Eropa. 

Namun, dari pengamatan Save Our Soccer, ada sejumlah persoalan mendasar yang membuat Indonesia tidak bisa hebat di bidang sepakbola.

Baca juga: Komentar Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Dikalahkan Afghanistan, Soroti Kesalahan Passing

"Permasalahannya memang adalah para pelaku dan pelaksana dari sepakbola Indonesia tidak punya kemauan kuat untuk menjadikan kita sebagai bangsa besar di sepakbola," kata Akmal.

"Apa yang selama ini dijalankan tidak bisa mencapai kepada ekspektasi yang diharapkan," imbuh dia. 

Satu faktor fundamental penyebab Indonesia kini minim prestasi di kancah internasional yakni proses pembinaan pesepakbola usia muda yang salah. 

"Saya melihat dari pembinaan, anak-anak usia muda kita itu sudah dieksploitasi. Mereka dari SSB, akademi, sudah dipaksa untuk juara-juara terus di setiap event yang diikuti," tutur dia.

Bahkan terkadang ada nilai-nilai yang tidak sportif yang ditanamkan pada pemain usia muda. 

Baca juga: Kabar Chelsea, The Blues Bisa Angkut 3 Nama Besar Berharga Murah, Dari Sule Hingga Dybala

Akmal Marhali Sejak Maret 2020 Sarankan Kompetisi Liga Indonesia Dihentikan
Akmal Marhali Sejak Maret 2020 Sarankan Kompetisi Liga Indonesia Dihentikan (dok pribadi)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas