Ketum PSSI: Kenapa Mata Najwa Pakai Bambang Suryo Sebagai Narasumber?
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menuding, Bambang Suryo yang sudah dihukum seumur hidup tak bisa ke bola, berlindung di balik Mata Najwa
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Praktik pengaturan skor di kompetisi sepakbola nasional kembali terungkap.
Setelah sebelumnya praktik pengaturan skor terjadi di kompetisi Liga 2, tepatnya pada klub Perserang Serang, kini praktik serupa terjadi di Liga 3.
Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing mengatakan dugaan pengaturan skor ditemukan dalam laga antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan Persema Malang dan Gestra Paranane FA menghadapi NZR sumbersari FC.
Baca juga: Ketum PSSI Ungkap Ada Settingan di Mata Najwa Soal Pengakuan Wasit yang Terlibat Pengaturan Skor
Baca juga: Merasa Terhina dan Jadi Tertuduh, 84 Wasit Liga 1 Tuntut Program Mata Najwa Buka Soal Mr Y
Komdis Asprov Jawa Timur pun resmi melaporkan Bambang Suryo, David, Billy dan Ashonri kepada Polda Jawa Timur ada dugaan pengaturan skor di dua laga tersebut.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan merasa heran Bambang Suryo yang di tahun 2018 telah terbukti terlibat pengaturan skor dan dihukum seumur hidup tak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola tapi kali ini justru kembali terlibat.
Bahkan dalam program Mata Najwa baru-baru ini, Bambang Suryo yang menjadi narasumber sempat mengatakan dirinya tak akan lagi berkecimpung di dunia match fixing.
“Bambang Suryo kan 2018 sudah dihukum seumur hidup tidak boleh beraktivitas di sepakbola, tapi kenapa klub itu masih pakai lagi? Dan kenapa juga Mata Najwa pakai Bambang Suryo sebagai narasumber? Sudah tahu dia bermasalah,” kata Mochamad Iriawan, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Gol Persib di Menit Pertama ke Gawang Persija Tak Diakui, Robert Alberts Marah Sampai Gebrak Meja
“Saya berharap polisi bisa memberikan hukuman setimpal untuk Bambang Suryo, dengan bukti-bukti yang akan diungkap oleh pihak kepolisian. Sekarang kan pihak kepolisian masih menyelidiki dulu kalau sudah itu baru naik ke tahap penyidikan, saya minta kepada Jawa Timur benar-benar ungkap,” sambungnya.
“Kalau benar-benar terungkap saya minta agar pihak kejaksaan menuntut tinggi dan hakim menjatuhkan hukuman setimpal,” tegas Iriawan.
Lebih lanjut. pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan dirinya sebagai Ketum PSSI bakal memberantas praktik pengaturan skor bila masih ada di kompetisi Liga 1, 2 dan 3.
Baca juga: Akmal Marhali: Juara-Degradasi di Liga Sepakbola Nasional Sudah Ketahuan Sebelum Kompetisi Dimulai
Bahkan ia tak segan-segan apabila ada pengurus PSSI yang terlibat dan akan langsung menyerahkan orang tersebut kepada pihak Kepolisian.
“Benar itu kata Pak Riyadh, dia itu berlindung di balik Mata Najwa, ternyata dia pemainnya sekarang terbukti makanya kebenaran akan muncul, saya tidak pernah takut menghadapi siapa juga demi kebenaran,” kata Iwan Bule.
“Kami kemarin dituduh bermain, kalau ada yang terbukti nanti saya dorong juga, sekali lagi jangan main-main terhadap sepakbola. Saya akan dorong terus ke polisi dan polisi juga komitmen akan mengungkap tuntas masalah ini. Saya ingin sepakbola kita bersih dan enak ditonton,” katanya.