Xavi Hadapi Ujian di Level Lebih Tinggi, Barcelona Menjamu Benfica. Jaga Peluang Barca Wajib Menang
Xavi Hernandez menghadapi ujian dengan level lebih tinggi saat Barcelona menjamu wakil Portugal, Benfica dalam pekan kelima grup E Liga Champions
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Xavi debut di Liga Champions
- Barca wajib menang untuk buka peluang lolos
- Pertemuan pertama, Barca disikat Benfica 0-3
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Xavi Hernandez menghadapi ujian dengan level lebih tinggi saat Barcelona menjamu wakil Portugal, Benfica dalam pekan kelima grup E Liga Champions di Stadion Camp Nou, Barcelona, Rabu (24/11) dini hari nanti.
Dalam debutnya di La Liga dua hari lalu (21/11), Xavi beruntung membawa Barcelona mengalahkan Espanyol 1-0 lewat gol penalti Memphis Depay. Banyak yang menilai, harusnya wasit tak mengganjar penalti karena jatuhnya Depay di kotak terlarang bukan hasil pelanggaran.
Melawan Benfica dini hari nanti, Xavi tak boleh lagi berharap kepada keberuntungan.
Debutnya di Liga Champions ini sekaligus juga adalah laga hidup mati.
Barca wajib menang untuk bisa lolos ke babak knockout menemani Bayern Muenchen yang sudah lebih dulu lolos sebagai peringkat satu grup dengan poin sempurna, 12 dari empat kali laga.
Barcelona sementara di posisi dua dengan enam poin, dan Benfica di posisi tiga dengan empat poin. Peserta lain, Dinamo Kiev sudah tipis harapan ikut lolos karena hanya punya satu poin dengan dua laga tersisa.
Setelah melawan Benfica, Los Cules selanjutnya akan melawat ke Allianz Arena, markasnya Bayern Muenchen dalam laga terakhir. Keduanya sama-sama laga krusial yang harus disapu-bersih untuk mengamankan jalan ke-16 besar.
Benfica jelas bukan lawan enteng. Bahkan, dalam leg pertama di Stadion da Luz, Lisbon (30/9) lalu, Barca yang saat itu masih ditukangi Ronald Koeman, disikat 3-0 lewat dua gol Darwin Nuenuez, dan Rafa Silva.
Ada pelajaran penting bisa diambil dari laga tersebut. Barca mendominasi penguasaan bola 60 persen, namun hanya bisa melepaskan delapan tendangan ke gawang, dengan cuma satu yang akurat.
Sedang Benfica melepaskan 12 tendangan ke gawang, enam akurat, dan berbuah tiga gol.
Dari statistik tersebut terlihat, sekalipun lebih sering menguasai bola, namun skuat Barca kurang kreatif saat menyerang, hingga hanya punya sedikit peluang.
Celakanya, dalam debut Xavi kontra kemarin, fenomena serupa kembali terulang. Barca mendominasi penguasaan bola sampai 65 persen, tapi kesulitan menembus pertahanan Espanyol. Sampai kemudian "pertolongan" dalam bentuk penalti itu pun datang.
Xavi mengakui, pekerjaan rumah timnya sekarang adalah bagaimana menambah kreativitas di lini depan.