Strategi Tak Biasa Guardiola Berbuah Manis, Adopsi Peran Zinchenko di Panggung Liga Champions
Zinchenko yang lebih sering dimainkan sebagai fullback kiri secara tak terduga dimainkan sebagai gelandang dalam laga krusial melawan PSG.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City secara brilian mampu memenangkan pertarungan sengit melawan PSG di matchday kelima Liga Champions, Kamis (25/11/2021) dinihari tadi.
Berlangsung di Stadion Etihad, Manchester City tertinggal terlebih dahulu lewat gol Kylian Mbappe.
Manchester City selaku tuan rumah akhirnya mampu membalikkan keadaan setelah Raheem Sterling dan Gabriel Jesus mencetak gol dalam jarak waktu yang berdekatan.
Tim berjuluk The Citizens itupun berhasil mempertahankan keunggulan atas PSG dengan skor 2-1 hingga laga berakhir.
Baca juga: Liverpool Unbeaten, Koneksi Portugal Lambungkan MU, Kegemilangan Utusan Inggris di Liga Champions
Kemenangan tersebut membuat Manchester City berhak lolos ke babak berikutnya dengan status juara grup.
Manchester City unggul empat angka dari PSG yang harus puas lolos sebagai runner-up dengan raihan delapan poin.
Salah satu pemandangan menarik yang terlihat dalam laga dua tim sultan itu soal strategi tidak biasa yang diterapkan Pep Guardiola selaku pelatih tuan rumah.
Sorotan tajam mengarah kepada susunan pemain yang diturunkan Guardiola utamanya pada pos lini tengah.
Ketidakhadiran Kevin de Bruyne, Phil Foden, dan Jack Grealish secara mengejutkan diisi oleh Aleksandr Zinchenko.
Zinchenko yang lebih sering dimainkan sebagai fullback kiri secara tak terduga dimainkan sebagai gelandang dalam laga krusial melawan PSG.
Pemain asal Ukraina itu seakan diberi tanggung jawab baru untuk mengisi posisi pemain nomor delapan di sebelah kiri.
Ketika Manchester City menguasai bola, Zinchenko terlihat ada dimana-mana, termasuk bertukar umpan dengan Rodri.
Ia juga kerapkali memberikan umpan kepada Sterling lalu berlari ke kotak penalti lewat sayap kiri.
Baca juga: Manchester City Comeback atas PSG, Guardiola Sesumbar Timnya Bisa Babat Habis Semua Lawan
Sebaliknya ketika Manchester City tidak menguasai bola, ia membantu rekan setim lainnya untuk menghentikan serangan PSG yang dipimpin trio Messi, Neymar dan Mbappe.