PSS Sleman Resmi Laporkan Kasus Dokter Gadungan ke Polisi
Pihak manajemen PSS Sleman memutuskan untuk melaporkan Elwizan Aminudin, si dokter gadungan, ke pihak kepolisian.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Proses pelaporan ini tak berjarak lama dari terbongkarnya kedok Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan.
Dilansir Tribun Jogja, mencuatnya skandal ini pertama kali dicuitkan oleh seorang dokter Muhammad Iqbal Amin melalui akun twitter pribadinya.
"Another Fraudster, kali ini korbannya @PSSleman, konon ybs sempat jadi Dokter Timnas. Buat instansi yg mau ngerekrut dokter, lain kali cek n ricek ke situs Cek dokter di @kkigoid http://kki.go.id," cuit dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah ini melalui akun twitter pribadinya, @iqbalamin89, Rabu (1/12/2021) dikutip dari Tribun Jogja.
Reaksi PT LIB
PT Liga Indonesia Baru selaku operator sepak bola di negara ini meminta klub untuk lebih berhati-hati ke depannya.
“PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis,” kata Akhamad Hadian Lukita kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
“Hal ini akan dilakukan masing-masing klub. Selanjutnya, nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid 19 PT LIB,” sambungnya.
Sementara itu, kasus dokter gadungan Elwizan Aminudin juga dilaporkan PT LIB ke Komite Medis PSSI.
PT LIB sudah memastikan Elwizan Aminudin (EA) sebagai dokter palsu. Tak ada dokumen resmi yang bisa membuktikannya bahwa dia adalah seorang dokter.
Kepastian ini didapat setelah tim dokter PT LIB melakukan berbagai penelusuran.
Hasilnya, Elwizan Aminudin memang tidak terdaftar di mana-mana sebagai dokter.
“Beberapa waktu lalu saya selaku Wakil Satgas prokes liga, mendapat laporan informal terkait ‘dr.EA’ bahwa yang bersangkutan bukan seorang dokter. Lalu kami satgas prokes liga mencoba cek di website KKI Kolegium Kedokteran Indonesia/IDI Online, dan ternyata memang tidak terdaftar," kata dokter Alfan.
“Lalu kami cek berdasarkan ijazah-nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik, ternyata juga tidak terdaftar. Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah ‘dr.EA’,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Guruh, Abdul Majid) (TribunJogja.com/Taufiq Syarifudin)