Sorotan Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, Menunggu Elkan Bagott, Padunya Ezra-Irfan-Witan
Sorotan untuk Timnas Indonesia pasca laga melawan kamboja di Piala AFF 2021, PR Shin Tae-yong, padunya trisula Garuda Asia
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan di Bishan Stadium, sekali lagi menunjukkan dominasi Timnas Indonesia atas Kamboja di Piala AFF 2021.
Tidak terkalahkan dalam 5 pertemuan terakhir, Timnas Indonesia secara hasil memang cukup memuaskan dengan menang 4-2 di pertandingan ini.
Tetapi, tidak serta merta tidak ada kritik untuk Timnas Indonesia.
Ini adalah pertandingan yang seharusnya, sejak awal bisa dimenangkan Indonesia, meskipun secara ranking FIFA kedua negara tidak jauh berbeda.
Baca juga: Alasan Strategi Timnas Indonesia Belum Berjalan Sempurna di Laga Kontra Kamboja
Baca juga: Media Singapura Ini Mengulas Indonesia Gemilang di Laga Pembuka, Belum Juara Meski 5 Kali ke Final
Shin Tae-yong menurunkan skuad terbaik yang ia punya, dengan beberapa pemain yang masih belum bergabung karena BRI Liga 1 2021 yang masih bergulir.
Tidak ada kejutan dalam susunan pemain yang turun sejak awal, kecuali Alfeandra Dewangga yang dipasang sebagai bek tengah bersama Ryuji Utomo, praktis tidak ada perubahan besar dalam 11 pemain yang diturunkan.
Secara permainan, juga tidak ada yang berubah dari apa yang dipertontonkan di laga melawan Taiwan atau dua laga uji coba.
Indonesia menekan, bermain cepat di kedua sayap dan tidak memberi ruang untuk Kamboja mengembangkan permainan.
Bola-bola direct yang menjadi andalan pun juga beberapa kali diperagakan Timnas Indonesia, dengan akurasi umpan yang prima.
Sayangnya, itu hanya berlangsung kurang dari satu jam laga berjalan.
Jelang Injury time babak pertama, Kamboja mulai mendapatkan ruang untuk berkembang, berujung satu gol dari skema tendangan penjuru.
Di 15 menit babak kedua berjalan sejatinya, Indonesia masih bisa memberikan tekanan tetapi, secara kualitas dan konsistensi permainan, Timnas Indonesia menurun.
Ujungnya, Indonesia melakukan banyak kesalahan mendsar seperti buruknya akurasi umpan, pengambilan keputusan di sepertiga pertahanan lawan, hingga koordinasi ketika lawan melakukan serangan balik.
Kamboja yang meskipun hanya mencetak satu gol di babak kedua, lebih baik dalam menguasai bola.