Magis Serge Gnabry di Bayern Munchen, Layani Lewandowski, Masuk Jajaran Top Skor, Penyesalan Arsenal
Serge Gnabry menjadi top skor kedua Bayern Munchen setelah Robert Lewandowski dengan torehan 11 gol dari 23 pertandingan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Faktanya, mayoritas bakat hebat di Bundesliga akan berlabuh ke Bayern Munchen, termasuk Serge Gnabry.
Die Roten kala itu sedang berevolusi dan menyiapkan pengganti duet sayap legendaris mereka, Arjen Robben dan Frank Ribery yang sudah tak lagi muda dan berada di penghujung karir.
Serge Gnabry sengaja didatangkan sebagai penerus tongkat kegemilangan karir dua pemain sayap mentereng tersebut.
Hasilnya? istimewa!
Gnarby dapat dikatakan sebagai pemain sayap paling lengkap untuk Bayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya.
Musim lalu saja, pemain asal Jerman itu mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata-rata satu assist setiap 133 menit.
Gnarby yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti lawan.
Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker nomor 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnarby.
Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan.
Atribusi sang pemain memang pada kecepatan berlari dan kemampuan dribelnya yang berada di atas rata-rata.
Ia juga memiliki visi bermain yang tinggi, sehingga memudahkannya untuk menampung segala peran dan tugas yang diberikan oleh pelatih Bayern Munchen dari musim ke musim.
Di era kepelatihan Julian Nagelsmann, pemain berusia 26 tahun tersebut lebih banyak bermain di pos sebelah kanan penyerangan Die Rotten.
Nagelsmann paham betul cara memanfaatkan atribut yang dimiliki sang winger, bermain sebagai winger tak membuat Gnabry fokus menyerang dari sisi samping.
Bisa dibialang dia adalah second no 10 setelah Thomas Muller dalam skema 4-3-3 milik juru taktik asal Jerman tersebut.