Persis Solo ke Semifinal, Fakhri Husaini Kecam Oknum Pasoepati yang Rasialis ke Pilar Persiba
Saat pilar Persiba Balikpapan Fredi Isir menggiring bola, terdengar teriakan-teriakan intimidatif berbau rasis dari oknum Pasoepati, suporter Persis
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persiba Balikpapan, Fakhri Husaini mengaku terganggu oleh kehadiran Pasoepati kala timnya meladeni Persis Solo di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (22/12/2021) malam.
Fakhri merasa terganggu lantaran suporter Persis Solo yang ada di stadion menghina pemainnya dengan sebutan-sebutan rasialis yang mengandung SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
"Tentu kehadiran suporter memberi semangat baru, terutama untuk tim yang didukung," kata Fakhri seusai pertandingan.
Baca juga: Pelatih Persiba Balikpapan Singgung Peran Wasit atas Keberhasilan Persis Solo ke Semifinal Liga 2
Baca juga: Sebut Persis Solo Susah Payah Lolos Semifinal, Eko Purjianto: Masih Ada 2 Laga Penentuan ke Liga 1
Fakhri Husaini mengecam tindak rasisme yang dilakukan oknum suporter berupa teriakan-teriakan intimidatif saat pemainnya menggiring bola.
"Saya merasa terganggu ketika pemain saya Fredi Isir dribling bola, saya sempat dengar beberapa kali teriakan-teriakan yang menurut saya tidak pantas dilakukan suporter," sambung dia.
Di tengah pertandingan, Fakhri sendiri telah memprotes aksi Pasoepati kepada wasit.
Bagi Fakhri, ucapan-ucapan suporter yang merendahkan harkat dan martabat seseorang itu tidak dibenarkan dalam sepak bola.
"Kami sempat protes tadi bahwa teriakan-teriakan yang melecehkan dalam sepak bola itu, yang melecehkan dan merendahkan harkat martabat pemain itu tidak dibenarkan," kata dia.
Baca juga: AFF Akui Timnas Indonesia Berhak Dapat Penalti, Apa Arti Skor 1-1 di Leg Kedua Lawan Singapura?
Baca juga: Sudah Diduga Shin Tae-yong, Hal Ini Jadi Faktor Timnas Indonesia Gagal Menang dari Singapura
Fakhri mengharapkan agar kejadian demikian tidak terulang di kemudian hari.
"Silakan hadir di stadion, tapi berikan dukungan tanpa harus menyinggung suku, agama, ras, ini harusnya menjadi perhatian semuanya," kata dia.
Fakhri sekaligus menekankan bahwa isu SARA tidak selayaknya ada di Indonesia yang mengedepankan pluralisme dan kebhinekaan.
Baca juga: Kecewanya Witan Sulaeman Meski Jadi Man of The Match, Timnas Indonesia Seharusnya Dapat Penalti?
"Ini saya sayangkan, belum tentu suporter yang hadir itu bisa lebih baik dari Fredi. Apa yang mereka teriakkan itu sesuatu yang memalukan bagi bangsa kita yang dikenal dengan budaya, bermartabat, toleransi," kata dia.
"Merendahkan orang lain itu tidak ada tempatnya harusnya di sini," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.