Psywar & Sindiran Polking untuk Timnas Indonesia: Thailand Ternyata Jago Parkir Bus Lho!
Alexandre Polking memanaskan tensi jelang laga final Piala AFF 2021 jumpa Timnas Indonesia, dia menyebut permainan Thailand tanpa celah.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kejutan diberikan pelatih Thailand, Alexandre Polking lewat komentar psywarI-nya untuk Timnas Indonesia, Minggu (26/12/2021).
Thailand memastikan diri melenggang ke partai final Piala AFF 2021 setelah mengalahkan Vietnam dengan agregat akhir 2-0 di Stadion National, Singapura.
Tim Gajah Perang berhak menantang Timnas Indonesia pada partai final. Di mana skuat Garuda terlebih dahulu menggapai laga puncak.
Evan Dimas dkk berpeluang merengkuh trofi juara Piala AFF edisi 2021, setelah di laga semifinal mengandaskan perlawanan Singapura lewat agregat akhir 5-3.
Baca juga: Hasil Thailand vs Vietnam Imbang 0-0, Gajah Perang Tantang Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2021
Baca juga: Thailand ke Final Piala AFF 2021, Polking Akui Sempat Tersiksa Gegara Permainan Ugal-ugalan Vietnam
Sindiran sekaligus perang urat saraf (psywar) dilemparkan Polking pasca-laga Thailand vs Vietnam.
Sang juru taktik Gajah Perang ini menyebut bahwa timnya memiliki kemampuan untuk bertahan dengan rapi.
"Parkis bus" adalah penggambaran yang tepat untuk taktikal tersebut.
Maklum, pada lag kedua, Teerasil Dangda cs dipaksa bermain bertahan oleh Vietnam.
Langkah tersebut juga pernah dilakukan skuat besutan Shin Tae-yong saat menahan imbang Vietnam di fase grup B beberapa waktu lalu.
"Para pemain saya telah menunjukkan bahwa mereka adalah ahli pertahanan (parkir bus)," buka Polking, dikutip dari Zing News.
Pelatih berusia 45 tahun ini mengungkapkan bahwa permainan gaya parkir bus bukanlah menjadi identitas permainannya.
"Biasanya saya masih suka bermain menyerang. Beberapa orang mengatakan bahwa kami tidak tahu bagaimana cara bertahan atau hanya menyerang."
"Tapi hari ini, kami menunjukkan bahwa kami dapat melakukan keduanya dengan baik," tambah Polking.
Statement yang dilemparkan oleh sang juru taktik ini bak menjadi sindiran kepada Timnas Indonesia, di mana mereka memang cenderung bermain lebih defensif ketika bersua dengan tim yang lebih kuat.