Sebagai Pelatih, Shin Tae-yong Berpengalaman 20 Kali Jadi Juara.Siapkan Strategi Garuda Jadi Juara
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong sangat ingin menyaksikan Indonesia bisa menjadi juara Piala AFF.
Penulis: Muhammad Barir
Kedua tim bertemu pada hari Rabu dalam pertandingan final dua leg di Singapura. Sedangkan leg kedua akan dimainkan pada hari Sabtu.
Indonesia belum pernah memenangkan turnamen sejak dimulainya pada tahun 1996 dan Shin mengatakan mereka tidak akan menjadi juara hanya karena mereka ingin saja.
"Saya ingin menjadi juara kali ini tetapi mengangkat trofi tidak terjadi begitu saja karena ingin mengangkat trofi," kata Shin.
"Menjadi juara adalah sesuatu yang datang dengan cara Anda ketika Anda melakukan yang terbaik di setiap pertandingan yang Anda mainkan".
"Sebagai pelatih kepala saya menjadi juara lebih dari 20 kali dan, dari pengalaman menjadi juara berkali-kali, saya akan gunakan strategi yang sama dan tanamkan mentalitas yang sama kepada para pemain dan cobalah menjadi juara kali ini," katanya.
Rekor kesuksesan Shin yang meyakinkan Indonesia untuk merekrut pelatih berusia 51 tahun itu pada akhir 2019.
Shin Tae-yong yang merupakan mantan gelandang itu adalah seorang juara Asia. Dia jadi juara sebagai pemain dan pelatih di klub Korea Selatan Seongnam Ilhwa sebelum memimpin negaranya di putaran final Piala Dunia di Rusia pada tahun 2018.
Tim asuhan Shin Tae-yong pernah mengalahkan Jerman dalam pertandingan grup terakhir mereka di Kazan untuk menyingkirkan juara bertahan.
Sejak mengambil alih di Indonesia, Shin telah merombak skuad, menurunkan usia rata-rata dalam prosesnya.
Indonesia merebut tempat di final Piala Suzuki mereka dengan kemenangan agregat 5-3 atas Singapura setelah kemenangan dramatis dengan skor 4-2 di perpanjangan waktu di leg kedua.
Tim asuhan Shin akan melaju ke leg pertama tanpa Pratama Arhan yang diskors sementara bek kiri Thailand Theeraton Bunmathan juga absen setelah mendapat kartu kuning kedua turnamen tersebut saat timnya menyingkirkan juara bertahan Vietnam pada Minggu.
“Para pemain mendapat motivasi karena kami gagal lima kali sebelumnya,” kata gelandang Indonesia Egy Maulana.
“Sekarang kami memiliki peluang, ini adalah peluang besar bagi kami, sehingga para pemain memiliki mentalitas yang kuat dan sangat ingin menjadi juara".
“Tapi kami tahu ini bukan hanya berbicara tentang menjadi juara. Kami harus bekerja keras dan menjadi kuat sebagai sebuah tim," kata Egy.