The Foxes juga bermain terbuka.Skuat besutan Brendan Rodgers ini memaksimalkan kecepatan Iheanacho maupun Jamie Vardy untuk membuat barikade pertahanan The Reds kalang kabut.

Sama-sama memainkan permainan terbuka, The Foxes dan The Reds silih berganti melancarkan serangan.

High pressing yang diperagakan membuat penguasaan bola cepat mengalami perpindahan.

Pada menit ke-7,timtamu memperoleh peluang untuk mencetak gol.

Sayang, sepakan cannon ball yang dilakukan Jordan Henderson masih melambung tipis di atas gawang Leicester kawalan Kasper Schmeichel.

Memasuki menit ke-10,pertahanan tuan rumah kelihatan panik ketika menahan serangan Mane dkk.

Situasi tersebut membuat barikade lini belakang The Foxeskeropos, dan membuat Mo Salah cs lebih leluasa untuk masuk ke area kotak penalti.

Petaka datang menghampiri kubu tuan rumah ketika wasit menunjuk penalti di menit ke-16.

Pemain bertahan The Foxes melakukan pelanggaran yang berujung sepakan 12 yard bagi Liverpool.

Sayang, Salah yang maju sebahgai algojo penalti gagal menuntaskan tugasnya.

Skor 0-0 untuk kedua tim, laga menunjukkan menit ke-20.

Liverpool yang gagal memanfaatkan kesempatan, terus mencoba rapatnya lini belakang Leicester City.

10 pemain terpaksa bertahan di area pertahanan mereka untuk menahan ombak serangan klub asal Merseyside ini.

The Reds lagi-lagi memperoleh peluang untuk membuka kedudukan.