Angelo Alessio Gagal Bawa Persija Bersinar Karena Minim Waktu Adaptasi dengan Kultur Indonesia
Persija Jakarta resmi mendepak Angelo Alessio dari kursi DPR sebelum BRI Liga 1 musim 2021/2022 memasuki pekan ke-21.
Editor: Toni Bramantoro
![Angelo Alessio Gagal Bawa Persija Bersinar Karena Minim Waktu Adaptasi dengan Kultur Indonesia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konferensi-pers-post-match-persija-vs-bali-united.jpg)
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta resmi mendepak Angelo Alessio dari kursi DPR sebelum BRI Liga 1 musim 2021/2022 memasuki pekan ke-21.
Keputusan mendepak Angelo diambil setelah Persija, dari 20 pertandingan hanya mampu meraih tujuh kemenangan, delapan hasil imbang, dan lima kali kalah.
Hasil ini tentu kurang apik untuk klub sebesar Persija yang ditargetkan finish di peringkat tiga besar klasemen pada akhir musim ini.
Litbang PP The Jakmania menilai ada sejumlah kendala yang dialami juru taktik asal Italia tersebut dalam melatih Persija.
Kendala yang utama yakni ketidaktahuan Angelo tentang kultur sepak bola Indonesia.
"Sangat terlihat bahwa Angelo belum memahami betul kultur sepak bola Indonesia. Satu indikatornya itu dia beberapa kali mengeluhkan jadwal kompetisi yang padat," tutur Afrizal kepada Tribunnews.com, Rabu (19/1/2022).
"Padahal ritme kompetisi Liga Indonesia memang selalu seperti ini," imbuh dia.
Hal lain yang menjadi penyebab Angelo gagal membawa Persija bersinar di Liga 1 musim ini yakni minimnya kesempatan untuk beradaptasi.
Diketahui, Angelo sendiri baru datang ke Persija pada H-2 sebelum pertandingan melawan PSS Sleman.
Yang berarti memang Alesio hanya punya waktu singkat untuk kenal pemain Persija dan sepakbola Indonesia.
"Kenal yang dimaksud bukan hanya soal karakter permainan di lapangan, tapi juga soal pendekatan yang harus dilakukan di luar lapangan," papar Afrizal.
Angelo sendiri didepak sebelum genap satu tahun membela Persija.
Bercermin dari kejadian ini, Litbang PP The Jakmania menyarankan kepada manajemen agar kelak, bila mendatangkan pelatih asing lain, harus yang sudah mengetahui iklim sepak bola Indonesia.
"Litbang Jakmania menyarankan kepada manajemen, kalau memang tidak bisa menemukan pelatih lokal, kalaupun mau mencari pelatih asing lagi, setidaknya cari yang sudah tahu kultur sepak bola di Indonesia, minimal tahu kultur sepak bola di Asia Tenggara," ucap Afrizal.
"Kalau Angelo kemarin itu sangat terlihat belum tahu kultur sepak bola Indonesia seperti apa. Dia juga minim waktu untuk beradaptasi dengan semua pemain," pungkas Afrizal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.