Pilih Juventus, Dusan Vlahovic Diancam Dibunuh Ultras Fiorentina, Dihina dengan Sebutan 'Kotoran'
Rivalitas antara Juventus dan Fiorentina memang kental. Pemain yang memilih pergi dari Fiorentina untuk bergabung Juventus akan dicap pengkhianat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sementara itu, Direktur Fiorentina, Daniele Prade, telah mengkonfirmasi bahwa mereka siap untuk menjual Vlahovic bulan ini.
“Kami menerima beberapa tawaran penting untuknya,” kata Parde, dikutip SuperBall.id dari Sportitalia.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Wonderkid Bisa Pecahkan Rekor Pemain Termuda
Baca juga: Tampil Impresif di FK Senica, Egy Maulana Vikri Ambil Ancang-ancang ke Liga Spanyol
“Penawaran yang sangat substansial tetapi kami tidak pernah mendapat umpan balik dari agennya."
"Di pihak kami selalu ada transparansi yang besar. Saya mengacu pada apa yang dikatakan Joe Barone (CEO klub) kemarin."
“Kami harus memahami apa yang dia inginkan. Kami terbuka untuk semuanya. Saya tidak meninggalkan ruang untuk interpretasi lain."
“Kami terbuka untuk semuanya, tetapi para agen harus memberi tahu kami niat mereka,” tambahnya.
Sayangnya, kabar bahwa Vlahovic semakin dekat dengan Juventus membuat fans garis keras alias ultras Fiorentina geram.
Hal itu tidak terlepas dari rivalitas antara Juventus dan Fiorentina yang memang cukup kental.
Baca juga: Berita Chelsea, Thiago Silva Tak Melambat Bikin Kane Mati Kutu, Ziyech Sekaliber Pemain Juara City
Oleh sebab itu, pemain yang memilih pergi dari Fiorentina untuk bergabung dengan Juventus akan dicap sebagai pengkhianat.
Sekelompok ultras pun membentangkan beberapa spanduk di luar Stadio Franchi sebagai bentuk kemarahan mereka.
Adapun tulisan di spanduk-spanduk tersebut berisi hinaan kepada Vlahovic.
Salah satunya berbunyi, “Gol tidak cukup untuk mendapatkan rasa hormat. Vlahovic gobbo di merda (si kotoran bungkuk)."
Bahkan, salah satu spanduk berisi tulisan yang menyiratkan ancaman pembunuhan kepada pemain berusia 21 itu.
"Penjagamu tidak akan menyelamatkan hidupmu. Ini sudah berakhir untukmu, Gipsy," bunyi spanduk yang lain. (Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)