Pilih Juventus, Dusan Vlahovic Diancam Dibunuh Ultras Fiorentina, Dihina dengan Sebutan 'Kotoran'
Rivalitas antara Juventus dan Fiorentina memang kental. Pemain yang memilih pergi dari Fiorentina untuk bergabung Juventus akan dicap pengkhianat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pilih Juventus, Vlahovic Diancam Dibunuh Ultras Fiorentina, Dapat Sebutan 'Kotoran'
TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer Juventus, Si Nyonya Tua dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Fiorentina terkait kepindahan striker, Dusan Vlahovic.
Kabar itu memicu ketidakpuasan kelompok ultras La Viola yang kemudian mengirimkan ancaman pembunuhan terhadap sang pemain.
Baca juga: Berita Juventus, Telikung Arsenal dan Spurs Gaet Vlahovic, Perang Harga Lawan Inter Rebut Scamacca
Vlahovic telah menjelma menjadi mesin pencetak gol bagi Fiorentina sejak didatangkan pada musim panas 2018 silam.
Sepanjang musim ini, ia telah mencetak 17 gol dari 21 pertandingan bersama La Viola di Liga Italia.
Performa apiknya bersama Fiorentina membuat Vlahovic menjadi incaran banyak klub besar Eropa, termasuk Arsenal.
Baca juga: Berita Arsenal, Tolong Bantu Saka, Lamptey Jadi Bantuan Sempurna, Isak Lebih Mantap dari Vlahovic
Baca juga: Berita Timnas, Rivalitas Pemain Arema-Persebaya dan Tawa Shin Tae-yong, Mental Skuad Turun
Namun, sang pemain tampaknya telah memutuskan untuk bergabung dengan Juventus.
Berbagai laporan di Italia mengklaim bahwa Juventus semakin dekat dengan penandatanganan Vlahovic.
La Gazzetta dello Sport adalah media pertama di Italia yang melaporkan keinginan Juventus untuk mengontrak Vlahovic pada bulan ini.
Menurut La Gazzetta dello Sport, Vlahovic bahkan telah menyetujui persyaratan pribadi dengan Juventus.
Juventus dilaporkan telah mengajukan kesepakatan kontrak selama lima tahun senilai 7 juta euro per tahun.
Baca juga: Berita Milan, Muka Bete Romagnoli Saat Rossoneri Tak Dapat Penalti, Ibrahimovic Salahkan Lapangan
Laporan yang sama mengatakan bahwa Si Nyonya Tua siap menawarkan 60 juta euro kepada Fiorentina untuk mengontrak sang striker.
Akan tetapi, kedua klub masih belum menemukan formula yang tepat untuk kesepakatan tersebut.
Tuttosport mengklaim jumlah yang sama, sedangkan Sky Sport Italia melaporkan Fiorentina menginginkan setidaknya 70 juta euro.
Sementara itu, Direktur Fiorentina, Daniele Prade, telah mengkonfirmasi bahwa mereka siap untuk menjual Vlahovic bulan ini.
“Kami menerima beberapa tawaran penting untuknya,” kata Parde, dikutip SuperBall.id dari Sportitalia.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Wonderkid Bisa Pecahkan Rekor Pemain Termuda
Baca juga: Tampil Impresif di FK Senica, Egy Maulana Vikri Ambil Ancang-ancang ke Liga Spanyol
“Penawaran yang sangat substansial tetapi kami tidak pernah mendapat umpan balik dari agennya."
"Di pihak kami selalu ada transparansi yang besar. Saya mengacu pada apa yang dikatakan Joe Barone (CEO klub) kemarin."
“Kami harus memahami apa yang dia inginkan. Kami terbuka untuk semuanya. Saya tidak meninggalkan ruang untuk interpretasi lain."
“Kami terbuka untuk semuanya, tetapi para agen harus memberi tahu kami niat mereka,” tambahnya.
Sayangnya, kabar bahwa Vlahovic semakin dekat dengan Juventus membuat fans garis keras alias ultras Fiorentina geram.
Hal itu tidak terlepas dari rivalitas antara Juventus dan Fiorentina yang memang cukup kental.
Baca juga: Berita Chelsea, Thiago Silva Tak Melambat Bikin Kane Mati Kutu, Ziyech Sekaliber Pemain Juara City
Oleh sebab itu, pemain yang memilih pergi dari Fiorentina untuk bergabung dengan Juventus akan dicap sebagai pengkhianat.
Sekelompok ultras pun membentangkan beberapa spanduk di luar Stadio Franchi sebagai bentuk kemarahan mereka.
Adapun tulisan di spanduk-spanduk tersebut berisi hinaan kepada Vlahovic.
Salah satunya berbunyi, “Gol tidak cukup untuk mendapatkan rasa hormat. Vlahovic gobbo di merda (si kotoran bungkuk)."
Bahkan, salah satu spanduk berisi tulisan yang menyiratkan ancaman pembunuhan kepada pemain berusia 21 itu.
"Penjagamu tidak akan menyelamatkan hidupmu. Ini sudah berakhir untukmu, Gipsy," bunyi spanduk yang lain. (Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)