Mengingat Momen Asnawi di Timnas Indonesia dan Ruud van Nistelrooy Bersama Manchester United
Shithousery akan selalu ada di pertandingan sepak bola, khususnya pada laga yang banyak mengundang emosi dan berjalan dengan intensitas tinggi.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
"(Faris Ramli) diolok-olok oleh kapten Indonesia," tulis Mothership dalam artikelnya.
"Setelah kegagalan itu, Faris memegangi kepalanya di dengan menunjukan ekspresi penuh kekecewaan yang jelas,"
"Kecemasannya diperparah ketika kapten Indonesia Asnawi Mangkualam berdiri di depannya dan mengatakan apa yang dikatakan beberapa orang "Terima kasih."
"Asnawi langsung diseret pergi oleh gelandang Lions, Shahdan Sulaiman." lanjutnya.
Ya, kelakuan Asnawi tak sepenuhnya mendapatkan kritik, para warga Tanah Air justru menganggapnya sebagai sebuah candaan.
Banyak meme bermunculan menggunakan foto Asnawi saat menghampiri Faris, banyak Warganet memuji mental Asnawi yang berani melakukan hal tersebut.
Faktanya, shithousery seperti yang Asnawi memang lazim dilakukan di pertandingan sepak bola.
Salah satu contohnya adalah saat pemain Manchester United musim 2003/2004 Ruud van Nistelrooy yang diejek oleh pemain Arsenal, Martin Keown kala dirinya gagal mengeksekusi tendangan penalti di Liga Inggris.
Baca juga: Degradasi Karir Van de Beek di Man United, Dipinggirkan Solskjaer & Rangnick, Dilirik Crystal Palace
Baca juga: Gagal Dapatkan Vlahovic, Arteta Terbang ke Amerika , Berbicara dengan Pemilik Arsenal, Stan Kroenke
Di laga yang berakhir dengan skor 0-0 itu, Manchester United berkesempatan untuk memenangkan pertandingan kala Setan Merah mendapat hadiah penalti di penghujung laga.
Namun, sontekan van Nistelrooy justru menghajar mistar gawang dan kesempatan untuk meraih 3 angka pun buyar.
Ya, shithousery yang Asnawi lakukan kepada Faris memang tak dapat dibenarkan, namun, bukan berarti Asnawi harus mendapatkan kecaman yang berlebihan.
Shithousery akan selalu ada di pertandingan-pertandingan sepak bola, khususnya pada laga yang banyak mengundang emosi dan berjalan dengan intensitas tinggi.
Justru momen-momen seperti itulah yang membuat pertandingan sepakbola semakin menarik untuk dilihat.
Bukan tidak mungkin, di pertandingan-pertandingan Timnas Indonesia selanjutnya, kita akan kembali melihat momen yang tak jauh beda seperti yang dilakukan Asnawi pada Faris.
(Tribunnews.com/Deivor)