Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gigih

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini, enggan mengomentari penampilan wasit di laga melawan Persikabo 1973.

Ia menyebut, bukan ranahnya untuk mengomentari kepemimpinan wasit di laga ini.

Selain itu, Fakhri Husaini juga menjelaskan bahwa Borneo FC adalah tim yang pertama untuk melakukan PCR mandiri.

Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Persikabo Dipermalukan Borneo FC 2-0, Liestiadi Ungkap Kejanggalan Wasit

Baca juga: Hasil Borneo FC vs Persikabo, BRI Liga 1, Brace Torres Bawa Pesut Etam Raih 3 Poin & Geser Persija

Kemenangan Borneo FC atas Persikabo 1973 membuat Pesut Etam masih bersaing di papan tengah BRI Liga 1 2021.

Borneo FC berhasil naik ke peringkat menembus posisi enam klasemen BRI Liga 1 2021 dengan 34 poin.

Klub berjuluk Pesut Etam ini sekaligus melewati Persija Jakarta dan PSIS Semarang yang turun ke urutan tujuh hingga delapan.

Sementara Persikabo tertahan di peringkat 14 dengan koleksi 23 angka.

“Terkait wasit, ini masalah klasik di Indonesia, bicara dirugikan, Borneo FC tidak dirugikan, saya menghindari komentar soal wasit,

“Meskipun memang wasit perlu meningkatkan kompetensinya juga ada kritik, harus dikritik dengan cara yang lebih elegan,” ujar Fakhri Husaini.

Sebelumnya, Lestiadi, mengkiritik kepemimpinan wasit di pertandingan ini.

“Selamat untuk Borneo FC sebelumnya, tetapi, Kita hampir 8 pemain intintidak bermain karena karantina, borneo fc full team termasuk pemain asingnya,” buka Lestiadi pasca pertandingan.

“Secara materi kami tertinggal jauh, tetapi pemain kami bisa punya peluang meski gagal menjadi gol,”

“Sorotan kepada wasit, pemain tidak Borneo yang lupa. menggunakan deker tidak diberikan kartu,”

“Saya juga mendengar Asisten Wasit 1 berteriak awas kepada pemain Borneo FC, apa maksudnya?,” tegas Lestiadi.

“Saya mempertanyakan bagaimana wasit memimpin pertandingan yang adil,” tambahnya

(Tribunnews.com/Gigih)