Zlatan Ibrahimovic dan AC Milan: Romansa Abadi yang Bangkitkan Rossoneri dari Mati Suri
Tanda tanya besar terkait masa depan sang striker pun sudah menemukan jawaban, Zlatan dipastikan akan tetap berseragam AC Milan hingga musim depan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Bahkan, sebelum Zlatan kembali bermain untuk Milan, dirinya masih menjadi top skor Rossoneri dalam dekade ini dengan torehan 42 gol, hanya Carlos Bacca yang mendekati torehan gol Zlatan dengan sumbangan 31 gol.
Dari rentetan hasil minor yang Milan alami dari musim ke musim, belasan striker yang didatangkan dengan sia-sia, Zlatan datang sebagai juru selamat dengan mengantar Milan berada di level yang sebenarnya.
“Usia hanya angka” itulah yang tertanam pada diri seorang Zlatan yang selama ini berhasil dibuktikannya.
Zlatan Lebih Tajam Saat Berusia di Atas 30 Tahun
Dilansir Transfermarkt, Zlatan lebih rajin mencetak gol saat berusia di atas 30 tahun. Sebelum menginjak usia 30, Zlatan tampil dalam 528 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 232 gol. Dengan begitu, rata-rata gol per pertandingan Zlatan hanya 0,44.
Catatan itu melonjak hampir dua kali lipat setelah ia berusia 30 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, Zlatan sudah melakoni 402 pertandingan dengan koleksi 321 gol. Rata-rata golnya pun menjadi 0,83 per pertandingan.
Zlatan memang bukan seorang pemain yang menjaga asupan makan dan nutrisi tubuhnya segila Cristiano Ronaldo.
Namun, kecintaan Zlatan terhadap dunia Olahraga bukan hanya datang dari Sepakbola saja, namun juga olahraga lain yaitu Taekwondo.
Sejak berusia 17 tahun, Zlatan sudah memegang sabuk hitam Taekwondo di Negara asalnya, Swedia.
Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut, memiliki tempat latihan Taekwondo sendiri dirumahnya, yang membantu Zlatan menjaga kondisi fisiknya tidak hanya dari gym dan Sepakbola saja, namun juga lewat latihan Taekwondo yang sering dia pamerkan di akun Media Sosialnya.
Dilansir Britishtaekwondo, Dengan berlatih Taekwondo, maka akan menguatkan otot-otot, tulang, tendon dan ligamen.
Dengan bertambahnya kekuatan otot, maka tenaga juga semakin kuat. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya stamina dalam tubuh.
Maka tak heran, mengapa Zlatan masih dapat bermain hingga usianya yang sudah menginjak kepala empat.
Pengalaman puluhan tahun berkarir di Sepakbola dengan kondisi fisik yang masih prima membuat Zlatan lebih matang bermain saat usianya diatas 30 tahun.