Direct Points
- Mahrez makin produktif cetak gol
- Cetak 7 gol dari 6 laga terakhir City
- Brentford kalah beruntun di 5 laga terakhir

TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER- Manchester City tak mendatangkan striker baru di bursa transfer musim dingin ini.

Pelatih Pep Guardiola sepertinya percaya, The Citizens bakal tetap tajam --seperti selama ini-- sekali pun mereka tak punya striker murni.

Salah satu alasan Guardiola mengambil keputusan itu adalah semakin tajamnya Riyad Mahrez. Gelandang serang serba-bisa asal Aljazair ini memang sedang on fire, dan menjadi mesin pembunuh City.

Dua golnya ke gawang Fulham dalam kemenangan 4-1 di Piala FA (5/2) menjadi gol ketujuhnya dalam enam laga terakhir untuk Manchester City, dipisahkan oleh hasil mengecewakan saat membela timnas Aljazair di Piala Afrika 2021.

Dan laga terakhir itu seperti menjadi ringkasan betapa krusialnya peran gelandang 30 tahun untuk City musim ini.

Pertama, dia memberikan assists menawan untuk gol Ilkay Gundogan yang membuat skor jadi 1-1.

Setelah unggul 2-1 lewat gol John Stones, Mahrez menegaskan jadi dirinya sebagai algojo The Citizens lewat golnya dari titik penalti untuk menambah skor jadi 3-1.

Guardiola telah lama menganggap Mahrez sebagai solusi City untuk urusan penalti.

Dia memang telah gagal cetak gol dari titik penalti untuk Aljazair musim ini, namun di The Citizens dia sudah mencetak gol dari titik putih.

Mahrez kemudian memastikan kemenangan tim dengan aksi finisher kelas dunia lewat skema serangan balik, memanfaatkan umpan indah Kevin de Bruyne yang membawa City menang 4-1.

Mahrez jadi pemain terproduktif di City saat ini dengan 15 gol, dan enam assists. Padahal, jangan lupa, dia pernah absen selama hampir sebulan karena panggilan ke Piala Afrika, dan terserang virus Covid-19.

Rata-rata, dia mencetak gol setiap 112 menit.

Jika penaltinya tak dihitung, dia rata-rata menjebol gawang lawan setiap 169 menit. Masih tetap terproduktif di jajaran para pemain City.