Trent Alexander-Arnold Jadi Kunci Liverpool, Penyesuaian Skema Klopp dan Rekor Gerrard
Trent Alexander-Arnold makin memiliki peran vital di Liverpool, ambisinya menjadi kapten dan samai rekor Steven Gerrard
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang menarik ketika Inggris menghadapi Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Gareth Southgate memainkan Jesse Lingard di posisi winger, dan menurunkan Jude Bellingham di posisi gelandang.
Taktiknya sukses dengan Lingard mengemas 2 asis dan Bellingham nampak menjanjikan di posisi gelandang.
Tetapi, yang jadi perbincangan adalah Tren Alexander-Arnold yang diposisikan sebagai gelandang.
Baca juga: Davide Calabria, Pahlawan AC Milan di Laga Derby, Pembelaan Ricky Massara dan Tassotti
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 25: Chelsea vs Arsenal Tunda, Man City & Liverpool Lawan Tim Papan Bawah
Pemain berusia 22 tahun ini, tampil penuh 90 menit sebagai gelandang penghubung antara Reece James dan Lingard.
Ini kemudian menjadi perbincangan mengenai posisi baru sang pemain yang dikenal sebagai fullback dengan kecepatan dan akurasi tinggi.
Namun, bagi Trent Alexander-Arnold, gelandang bukan hal baru, di akademi Liverpool, ia adalah pemain nomor 7, posisinya adalah winger, bermain di posisi gelandang, tentu bukan hal yang asing baginya.
Tetapi yang membedakan, adalah visinya untuk bermain bisa membuatnya berubah posisi menjadi gelandang di Liverpool.
Dua musim lalu, Alexander-Arnold dikritik karena kecepatannya yang tidak berimbang dengan visi bermainnya.
Setelah dicoret dari skuat Inggris di Euro 2021, Alexander-Arnold terbang ke Amerika Serikat untuk sebuah iklan, tetapi kehadirannya tidak hanya untuk itu.
Ia bertemu dengan Dr Daniel Laby, bagi anda penggemar Nascar atau baseball tentu tidak asing dengan nama tersebut.
Daniel Laby telah bekerja sama dengan Boston Red Sox ketika mereka meraih World Series pada 2018, ia juga menjadi konsultan beberapa tim Nascar.
Ia terkenal karena kemampuannya memadukan kecepatan, akurasi dan visi, dan Alexander-Arnold memutuskan langkah yang tepat.
Ada perubahan besar kali ini, Alexander-Arnold tidak lagi 'Sadio Mane-sentris', ketika melawan Chelsea ia benar-benar menguasi lini tengah dan daerah pertahanan Liverpool dengan baik.