Dokter Muhammad Yusuf Zulfikar Ingatkan Masa Sulit Tanpa Adanya Kompetisi
Dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar merasa bersyukur kompetisi Liga 1 bisa kembali bergulir setelah terhenti selama dua tahun lamanya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar merasa bersyukur kompetisi Liga 1 bisa kembali bergulir setelah terhenti selama dua tahun lamanya.
Kini, kompetisi yang sudah berjalan selama 24 pekan mulai mendapatkan ujian. Puluhan pemain dan ofisial di Liga 1 terpapar Covid-19.
Beberapa laga juga harus ditunda karena banyak pemain yang di klub tersebut yang terpapar Covid-19.
Sebagai dokter tim, dokter Yusuf pun tak henti-hentinya mengingatkan para pemainnya agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Ya jujur kami (dokter tim-red) sangat kerja keras dalam artian kami harus jaga teman-teman supaya tetap fit, tetap segar dan kalaupun ada yang kena itu tidak bisa dihindarkan karena virus kan tidak bisa lihat. Kami tidak bisa prediksi jadi kalau ada yang kena, kami obati dia,” kata dokter Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (12/2/2022).
Pria yang pernah menangani tim medis Timnas Indonesia itu berharap para pemain BRI Liga 1 2021/2022 benar-benar taat prokes.
Ia tak ingin ketidakdisiplinan pemain justru bakal berdampak pada penghentian Liga karena banyaknya yang terpapar.
Bahkan dokter Yusuf mengingatkan kembali bagaimana situasi saat kompetisi tidak bergulir selama dua tahun. Para pemain dan pelaku sepakbola lainnya merasa kesulitan terutama dalam hal ekonomi.
“Ya makanya harus kembali ke kesadaran pemain masing-masing, kan pandemi sudah dua tahun. Mereka sudah tahu dalam menjaga diri kalau mereka masih lalai ya itu kembali ke pribadi masing-masing, kami hanya bisa mengimbau saja karena kami masih ada kerjaan lain juga di klub yang lebih penting dari itu,” kata dokter Yusuf.
“Jangan sampai nanti malah kasus tinggi terus dilihat (pemerintah) jadi kluster baru takut malah liga disetop. Apalagi dengan adanya liga kan semua sudah pulih. Jadi kita jaga sama-sama. Kalau mau jalan keluar ya tahan dulu setelah kompetisi baru lah jalan,” ujarnya.
Pemain Rasakan Peningkatan Ekonomi Setelah Hadirnya BRI Liga 1 2021/2022.
Salah satu pemain pilar Bhayangkara FC, Teuku Muhammad Ichsan bercerita saat liga terhenti selama satu tahun lebih, hal itu sangat mempengaruhi ekonomi pemain terlebih mereka yang menggantungkan hidup hanya sebagai pesepakbola saja.
Tapi begitu Liga 1 resmi digulirkan kembali pada Agustus tahun lalu dengan didukung sponsor utama Bank BRI, ekonomi pemain mulai membaik apalagi sudah adanya kontrak dengan durasi minimal satu musim.
“Ya sampai saat ini Alhamdulillah yang ichsan rasain sudah ada pengaruh baik buat ekonomi Ichsan. Pastinya ini juga dirasain sama pemain lainnya juga,” kata Ichsan kepada Tribunnews, Rabu (9/2/2022).
“Tapi menurut Ichsan bukan cuma pemain dan para pelaku sepakbola lainnya. Hadirnya BRI Liga 1 juga dirasakan senang sama usaha-usaha kecil kaya yang jual jersey, sepatu kan mereka juga merasakan dampak hadirnya kompetisi,” jelasnya.
Sebelum dirasakan para pelaku sepakbola lainnya, pada acara pembukaan BRI Liga 1 2021/2022, Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengatakan hadirnya BRI Liga 1 akan jadi penggerak ekonomi.
Ia pun turut mengapresiasi Bank BRI yang mau menjadi pendukung utama dari gelaran kompetisi Liga 1.
“BRI Liga 1 juga adalah penggerak roda perekonomian dimulai dari UMKM, pelaku usaha, atlet, wasit serta ofisial di Industri olahraga yang kemudian bergulir memberi dampak positif lebih luas,” kata Erick Thohir.
“Apresiasi saya untuk BRI yang berperan besar sebagai pendukung utama. Ini adalah wujud nyata komitmen BUMN untuk masyarakat,” pungkasnya.