Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Hujat Strategi Transfer Tottenham, Antonio Conte Butuh Pemain AC Milan & Chelsea untuk Membangun Tim

Conte menginginkan pemain sesuai kriteria dan skema yang ia usung dengan mendatangkan pemain matang dan siap menjadi tulang punggung tim.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Hujat Strategi Transfer Tottenham, Antonio Conte Butuh Pemain AC Milan & Chelsea untuk Membangun Tim
JUSTIN TALLIS / AFP
Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge di London pada 23 Januari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Antonio Conte sedang pening bukan main dengan keadaan Tottenham Hotspur sekarang.

Bagaimana tidak, Tottenham harus menerima tiga kekalahan menyakitkan di Liga Inggris kala bertemu Chelsea, Southampton dan Wolves.

Imbasnya, The Liliwhites saat ini terlempar di peringkat 8 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 36 poin dari 22 pertandingan.

Tak cuma itu, kekalahan 3 kali beruntun yang diterima Tottenham juga membuat CV Antonio Conte buruk.

Dilansir Squawka, untuk pertama kalinya sejak tahun 2010, Conte mengalami 3 kekalahan beruntun di kompetisi domestik.

Antonio Conte, Manajer Tottenham Hotspur
Antonio Conte, Manajer Tottenham Hotspur ((Foto oleh Justin Setterfield/Getty Images))

Baca juga: Antonio Conte Dikerjai Tottenham, Ambisi Juara Liga Inggris Langsung Melayang

Baca juga: Berita Inter, Rapor Pemain Saat Dilipat Liverpool 0-2, Brozovic Terburuk, Lautaro Kebanyakan Goreng

Pria asal Italia itu pun sempat menyalahkan strategi transfer yang dilakukan oleh petinggi The Liliwhites.

Conte menginginkan pemain sesuai kriteria dan skema yang ia usung dengan mendatangkan pemain matang dan siap bermain, namun Tottenham justru merekrut dua pemain muda yang belum teruji kualitasnya.

Berita Rekomendasi

"Bentancur dan Kulusevski adalah prospek ideal untuk Tottenham," ungkap Conte dikutip dari Sky Sports.

"Karena Tottenham mencari pemain muda yang dapat mereka kembangkan, bukan pemain yang sudah siap, dan itulah masalahnya," jelas Conte.

Ya, pelatih-pelatih bernama besar selalu memiliki kriteria sendiri dalam menyusun skuat terbaiknya.

Tak terkecuali dengan Antonio Conte yang saat ini baru saja menukangi tim Liga Inggris, Tottenham Hotspur.

Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar eropa sejak tahun 2011.

Total tujuh musim ia menukangi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan. Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.

Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karir kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60%.

Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang.

Conte adalah pelatih yang sangat idealis terhadap sistem bermain yang ia usung. Ia selalu bermain menggunakan pakem tiga bek sejajar dengan sistem 3-4-3 atau 3-5-2.

Untuk itu, dalam memaksimalkan skema yang ia usung tersebut, Conte membutuhkan sederet nama yang bermain sesuai selera dan kriteria yang ia punya.

Kriteria itu dapat dilihat dari tiga kesebelasan yang ia tukangi sebelum mendarat ke White Hart Lane untuk menukangi The Lilywhites.

Gelandang bertahan pendistribusi bola

Conte selalu bermain dengan satu gelandang bertahan yang handal dalam mengatur tempo dan mendistribusikan bola.

Peran gelandang tak hanya menjadi seorang yang berdiri di depan tiga bek sejajar untuk menghalau serangan lawan, namun juga cerdas dalam memberi kenyamanan menjaga bola di tengah.

Ketika di Juventus Conte memiliki Pirlo, maka di Chelsea ia sangat memeprcayakan Matic untuk menjadi jendral di lini tengah.

Pirlo adalah maestro, kecerdasannya dalam mendistribusikan bola dari tengah berada di atas rata-rata gelandang bertahan lain.

Begitu juga Matic, meski tak sementereng Pirlo, pemain yang kini berseragam Manchester United tersebut adalah seorang gelandang bertahan yang moncer dalam urusan mengatur tempo.

Hampir di setiap pertandingan Matic selalu mengisi 11 utama pilihan Conte.

Perannya di tengah bersama Kante begitu diandalkan, jika Kante adalah box to box yang pekerja keras, maka Matic sebagai seorang pivot yang menjadi kunci aliran bola Chelsea di tengah.

Di Tottenham sendiri, Conte belum memiliki gelandang bertahanan yang kuat dalam urusan membagi bola.

Rodrigo Bentacur yang baru didatangkan bukanlah seorang gelandang bertahan yang pandai dalam mendistribusikan bola.

Ia lebih bertipikal sebagai gelandang pengangkut air yang memiliki etos kerja dan daya jaung tinggi di lapangan.

Untuk itu, Conte sempat menyebut nama gelandang milik AC Milan, Frank Kessie untuk diboyong menuju Tottenham.

Gelandang Pantai Gading AC Milan Franck Kessie bereaksi setelah dia melepaskan bola ke gawang tetapi gol itu dianulir oleh tinjauan VAR selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara Manchester United dan AC Milan di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 11 Maret 2021.
Oli SCARFF / AFP
Gelandang Pantai Gading AC Milan Franck Kessie bereaksi setelah dia melepaskan bola ke gawang tetapi gol itu dianulir oleh tinjauan VAR selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara Manchester United dan AC Milan di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 11 Maret 2021. Oli SCARFF / AFP (Oli SCARFF / AFP)

Penyerang berpostur ideal

Di lini depan, Conte selalu memiliki stiker berpostur tinggi besar yang handal dalam bola-bola udara dan berduel di kotak penalti.

Tak jauh-jauh, Lukaku adalah contoh paling nyata dari kriteria striker yang ia godok menjadi bomber di lini depan.

Jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.

Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.

Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.

Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) bersaing dengan bek Brighton Inggris Dan Burn (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 18 Januari 2022.
Glyn KIRK / AFP
Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) bersaing dengan bek Brighton Inggris Dan Burn (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 18 Januari 2022. Glyn KIRK / AFP (Glyn KIRK / AFP)

Itu saat Conte berada di Inter Milan, ketika dirinya menukangi Juventus dan Chelsea, Conte mempercayakan juru gedornya kepada LIorente dan Diego Costa.

Kedua striker tersebut dikenal garang di kotak penalti sekalgius memiliki fisik yang tinggi dan kekar.

Kriteria striker yang dipilih Conte tersebut guna memaksimalkan skemanya yang juga mengandalakan dua wing back cepat yang aktif melalukan umpan silang dan lambung ke dalam kotak penalti.

Di Tottenham, Conte sudah memiliki Harry Kane yang memiliki striker berpostur ideal di depan.

Namun, performa Kane tak kunjung menemukan konsistensi, ia tak mampu dibuat Conte tampil seganas Lukaku di Inter Milan.

Wing back cepat dan handal mengirim umpan

Dalam skema tiga bek bek milik Conte, ia membutuhkan dua wing back cepat yang memiliki naluri menyerang mumpuni.

Saat di Chelsea, ia menyulap Victor Moses yang sebelumnya merupakan seorang striker, menjadi pemain wing back yang aktif membantu serangan lewat kemampuan fenetrasi dan kecepatannya.

Dan benar saja, nama Moses pun melambung, peran baru yang diberikan Conte membuat ia menjadi sosok penting di penyerangan Chelsea lewat sisi kanan.

Karirnya yang biasa-biasa aja selama bermain di Liga Inggris mampu dibuat Conte menjadi wing back handal yang meraih satu gelar Liga Inggris.

Itu di Chelsea, saat di Inter Milan, juru taktik berusia 52 tahun tersebut begitu mengandalkan peran Hakimi dan Ashley Young.

Nama yang disebutkan kedua sempat ramai diremehkan, datang di San Siro pada usia 34 tahun dan dianggap tak berhasil di Manchester United, Conte justru mampu menjadikan Young sebagai wing back yang rajin menyumbang assist.

Pemain yang kini berkostum Aston Villa tersebut menjadi andalan di sisi kiri penyerangan Inter Milan era Conte.

Kejeliannya dalam mengirim umpan diandalkan Conte untuk melayani dua striker Nerazzurri Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez.

Bermain selama dua musim bersama Inter Milan, Young sukses menyumbangkan 10 assist dan 5 gol. Catatan yang impresif untuk pemain uzur yang dibuang oleh tim lamanya.

Untuk menambah amunisi wing backnya, Conte dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Manuel Lazzari dari Lazio.

Pemain depan Lazio Ciro Immobile (tengah) merayakan dengan gelandang Italia Lazio Manuel Lazzari (2ndR) dan gelandang Lazio dari Montenegro Adam Marusic (kanan) setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio Roma vs AS Roma pada 15 Januari 2021 di Stadion Olimpiade di Roma.
Filippo MONTEFORTE / AFP
Pemain depan Lazio Ciro Immobile (tengah) merayakan dengan gelandang Italia Lazio Manuel Lazzari (2ndR) dan gelandang Lazio dari Montenegro Adam Marusic (kanan) setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio Roma vs AS Roma pada 15 Januari 2021 di Stadion Olimpiade di Roma. Filippo MONTEFORTE / AFP (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Saat Lazio masih ditukangi Simone Inzaghi, Lazzari adalah wing back cepat yang diandalkan Inzaghi untuk menyerang dari sisi kanan.

Sumbangan 10 assist mampu ia berikan selama dua musim berkostum Lazio dibawah komando juru taktik yang kini menakhkodai Inter Milan tersebut.

Tak heran jika Conte bernafsu untuk mendaratkan Lazzari ke White Hart Lane, gaya permainan dan atributnya cocok untuk skema yang Conte usung.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
25
18
6
1
60
24
36
60
2
Arsenal
25
15
8
2
51
22
29
53
3
Nottm Forest
25
14
5
6
41
29
12
47
4
Man. City
25
13
5
7
52
35
17
44
5
Bournemouth
25
12
7
6
44
29
15
43
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas