Untung saja salah satu pemain yaitu Trung Tanh masih dapat melanjutkan laga sampai akhir pertandingan babak kedua.

Jika saja keduanya tidak mampu bermain lagi, praktis Vietnam hanya akan bermain dengan 10 orang pemain sampai laga berakhir.

Dengan kondisi seperti itu pun Timor Leste masih tidak bisa memanfaatkan keadaan dan memaksa laga harus berlanjut ke babak pertambahan waktu.

Pada babak tambahan waktu, Vietnam benar-benar terpuruk usai Trung Tanh kembali terkapar di tengah lapangan.

Hal itu membuat ia harus ditandu keluar lapangan untuk kedua kalinya.

Trung Tanh tidak dapat bermain lagi dan harus digantikan oleh pemain cadangan terakhir milik Vietnam yang berposisi sebagai penjaga gawang.

Pergantian tersebut agak sedikit aneh, dikarenakan jarang terjadi pemain outfield harus digantikan dengan penjaga gawang.

Skema itu harus terpaksa dilakukan staf kepelatihan Timnas U-23 Vietnam karena tidak memiliki pemain lain.

Namun, pergantian pemain itu tidak mengubah apapun sampai habis dalam tambahan waktu babak pertama.

Pada tambahan waktu babak kedua, Vietnam langsung menyerang pertahanan Timor Leste.

Beruntung Timor Leste memiliki penjaga gawang dengan skill mumpuni, semua serangan Vietnam itu berhasil dimentahkan.

Laga ini terpaksa dilanjutkan ke babak adu penalti untuk mencari pemenang dan melaju ke final melawan Timnas U-23 Thailand.

Dalam adu penalti, Timnas U-23 Vietnam berhasil memenangi laga dengan skor 5-3 usai penendang keempat Timnas U-23 Timor Leste gagal menceploskan bola ke gawang Vietnam.

Dengan ini, skuad Golden Star Warriors berhak melaju ke final untuk memperebutkan gelar juara dengan Timnas U-23 Thailand.

Adapun pertandingan final akan berlangsung pada Sabtu (26/2/2022) pukul 19.30 WIB di stadion yang sama. (M Hadi Fathoni/SuperBall)