Final Piala Liga Inggris Liverpool Vs Chelsea, Juergen Klopp Ogah Pakai Setelan Jas, Kenapa?
Saat Juergen Klopp memakai setelan jas rapi di laga-laga penting, seperti laga final, tim yang dia latih selalu kalah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Dua raksasa sepakbola Inggris, Liverpool dan Chelsea akan saling berhadapan dalam final Piala Liga Inggris, Minggu, (27/2/2022).
Laga ini menjadi peluang bagi Liverpool untuk menambah perolehan gelar mereka yang saat ini sama banyaknya dengan Manchester City.
Mereka tercatat telah memenangi ajang ini sebanyak delapan kali, dan besok malam skuad asuhan Juergen Klopp akan mencoba membawa lagi Piala Liga Inggris itu ke hadapan publik Anfield.
Baca juga: Rusia Serbu Ukraina, Abramovic Diusir dari Chelsea, Rugi Hingga Rp 9,7 T, The Blues Dilego?
Baca juga: Kebangkitan Tiki Taka Barcelona di Bawah Xavi, 22 Operan Tanpa Putus Berakhir Gol
Jika Liverpool menjadi juara pada besok malam, maka mereka secara sah menjadi klub dengan trofi terbanyak Piala Liga Inggris.
Sebelum laga itu berjalan, Juergen Klopp yang merupakan manajer Liverpool mendapat tuduhan dari warganet.
Salah seorang warganet bercanda dengan menyebut bahwa Klopp mempercayai sebuah takhayul yang menyangkut dengan dirinya.
Warganet tersebut menyoroti penampilan dari Klopp yang tak pernah berpenampilan rapi saat melakoni laga penting.
Klopp disebutkan tidak mau mengenakan setelan jas dikarenakan ia selalu mengalami hal pait kala berpenampilan rapi.
"Terakhir kali kita mencapai final Piala Liga pada tahun 2016, dan ada pemandangan yang langka dari Klopp memakai setelan jas. Bayangkan jika pemandangan ini terjadi lagi pada hari Minggu nanti," tulis akun @AnfieldEdition seraya menyematkan emoji tertawa.
Baca juga: Jadwal Arema FC di 7 Laga Tersisa di Liga 1 2021, Misi Sapu Bersih Termasuk Lawan Persib Bandung
Pelatih asal Jerman tersebut terlihat memakai jas pada pertandingan final Liga Champions 2013 saat masih melatih Borussia Dortmund.
Saat itu Dortmund harus mengakui keunggulan Bayern Munchen dan merelakan trofi bergengsi itu kepada The Bavarians.
Lalu ia mengenakan setelan jas juga saat Piala Liga Inggris pada tahun 2016 saat melawan Manchester City.
Ia dan anak asuhnya pun kembali kalah melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Baca juga: Benarkah AC Milan Dikerjai Wasit? Sikap Penggawa Rossoneri Bikin Stefano Pioli Frustasi
Saat konferensi pers menjelang partai final melawan Chelsea besok, Klopp pun berkomentar atas candaan warganet itu.
"Saya tidak akan mengenakan jas, tapi itu bukan karena saya percaya takhayul," ujar Juergen Klopp seperti yang dikutip Superball.id melalui Goal.com.
"Saya tidak terlalu percaya takhayul."
Juergen Klopp mengaku bahwa ia bukanlah pria yang terlalu memikirkan penampilan pada saat di pinggir lapangan.
Baca juga: Berita Milan, Botman di Pintu San Siro, Mau Sambar Striker Atalanta, Mau Tarik Pulang Bellanova
Menurutnya tidak ada aturan khusus untuk seorang pelatih berpenampilan rapi pada saat pertandingan penting seperti final nanti.
Ia merasa nyaman dengan setelan latihan yang selalu digunakan saat mendampingi anak asuhnya bermain.
"Tidak, saya tidak akan memakai jas di hari pertandingan kecuali itu adalah aturan. Itu bukan masalah. Saya tidak pergi sebagai gelandangan ke pernikahan atau acara lainnya. Ada hal-hal yang harus Anda kenakan, tapi jika saya memiliki pilihan bebas."
Klopp juga mengajak para penggemar untuk melihat setelan yang ia gunakan pada partai final Liga Champions 2019, saat mereka memenangkan turnamen bergengsi itu.
"Jika saya melihat kembali foto-foto setelah final Liga Champions 2019 dan bagaimana penampilan saya di sana, saya tidak peduli," ujarnya.
Klopp bercanda dengan mengatakan bahwa penampilan setelan jas dan rambut klimis itu sama sekali tidak keren.
Semenjak kekalahan final Piala Liga tahun 2019, Klopp sendiri memang tak pernah lagi berpenampilan dengan setelan jas.
Ia selalu memakai setelan latihan dan disertai topi yang menjadi ciri khasnya itu, atau ditambah dengan sebuah jaket tebal. (M Hadi Fathoni/SuperBall)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.